MIKJEPARA.com, JEPARA – Menjelang bulan suci Ramadan, Polres Jepara mengadakan razia penyakit masyarakat yang dimulai pada tanggal 20 Januari – 20 Februari 2025. Selama razia, 158 orang telah berhasil diamankan.
Kapolres Jepara, AKBP Erick Budi Santoso mengatakan razia yang digelar meliputi penertiban Minuman Keras (Miras), Tindakan Asusila, Premanisme, Judi, dan Narkoba. Razia tersebut melibatkan 200 personel gabungan baik di tingkat Polres maupun Polsek.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk Miras, penindakan yang dilakukan sebanyak 55 kali dengan jumlah pelaku sebanyak 55 orang penjual. Barang bukti yang diamankan berupa 556 botol pabrikan dan 142 botol Miras oplosan.
“Kemudian tindakan Asusila, pelaku yang kita amankan ada 30 orang, 15 laki-laki dan 15 perempuan dari 15 kali penindakan di kos-kosan yang ada di Jepara,” katanya saat Konferensi Pers di Aula Mapolres Jepara, Jumat, (21/2/2025).
Selanjutnya, untuk Premanisme terdapat 61 orang yang diamakan dari 61 kali penindakan. Modus yang dilakukan yaitu menarik uang parkir tanpa adanya tiket retribusi dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jepara.
Barang bukti yang diamankan berupa uang tunai dari hasil parkir liar.
“Untuk tiga kasus tersebut, Razia Miras, Asusila dan Premanisme, pelaku saat ini kita berikan pembinaan,” jelasnya.
Kemudian terkait kasus perjudian, terdapat 6 orang pelaku yang diamankan dengan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp1.199.000, 1 unit HP, dan 2 set kartu domino merk ABC Expo.
Untuk kronologinya, yaitu pada Selasa, (28/1/2025) sekitar pukul 20.00 WIB, MS (Warga Desa Bantrung) yang sedang berada di rumah didatangi oleh KT (Warga Desa Bantrung), MR (Warga Desa Ngasem), AR (Warga Desa Bantrung), dan LM (Warga Desa Bantrung) untuk bermain kartu Domino menggunakan taruhan uang tunai.
Pada saat sedang bermain, IP (Warga Desa Bantrung) menghubungi MS. Tidak lama kemudian, IP kemudian menyusul dan ikut bermain judi di sebuah rumah warga yang berada di Kecamatan Batealit.
“Ke enam pelaku semuanya warga Kecamatan Batealit dan saat ini sedang kita proses lebih lanjut.
Pasal yang dikenakan yaitu pasal 303 ayat (1) ke 1, 2 KUHP dan atau pasal 303 BIS ayat (1) ke 1, 2 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 10 tahun atau denda paling banyak Rp25 juta,” ungkapnya.
Kemudian terakhir, yaitu terkait kasus Narkoba. Terdapat 6 orang pelaku dari 5 kasus penindakan. 6 orang pelaku yaitu RB (28), YS (44), NK (34), KM (36), AR (25), dan AAAA (28).
Barang bukti yang diamankan yaitu 8 paket narkotika golongan 1 jenis sabu dengan berat 5,95 gram dan 830 butir obat berlogo huruf ‘Y’ warna putih.
“Ke enam pelaku kita amankan di empat lokasi berbeda. Pasal yang dikenakan yaitu pasal 114 ayat (1) JO pasal 112 ayat (1) UU RI dengan ancaman hukuman paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun penjara. Atau pasal 435 UU RI Nomor 17 tahun 2023 dengan ancaman penjara maksimal 12 tahun,” pungkasnya. (latifa)