MIKJEPARA.com, JEPARA – Perum Bulog Pati mengupayakan penyerapan gabah dari petani di Kabupaten Jepara bisa maksimal tahun ini. Saat ini, penyerapan baru 8 persen dari target 13.000 ton gabah.
Pimpinan Perum Bulog Pati, Nur Hardiansyah, mengatakan, di Kabupaten Jepara sampai saat ini untuk serapan gabah dan beras mencapai sekitar 8 persen dari target 13.000 ton.

“Serapan gabah dari petani secara langsung ini kita maksimalkan di Maret dan April, kita juga sudah membuat grup bersama dengan Kecamatan, Koramil, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk menginformasikan daerah mana yang telah panen,” ucap Nur, Rabu. (12/3/2025).
Pemerintah Kabupaten Jepara terus mendorong Perum Bulog untuk bisa memaksimalkan penyerapan.
Penyerapan tersebut sesuai dengan Program dari instruksi dari Presiden Prabowo dalam menciptakan keadilan harga untuk para petani sehingga ketika panen raya telah tiba harga gabah stabil dan tidak anjlok.
Menanggapi hal itu, Bupati Jepara, Witiarso Utomo pun berdialog bersama petani untuk mendengar aspirasi dan keluhan-keluhan saat menggarap lahan.
“Program unggulan dari Bapak Presiden adalah tidak ingin petani di Indonesia miskin dan gelisah ketika panen tidak ada kepastian harga yang layak, oleh karena itu Pemerintah melalui Perum Bulog menyerap gabah petani dengan membelinya seharga Rp6500 per kilo,” tuturnya.
Menurut Mas Wiwit, sapaan akrab Bupati Jepara, program penyerapan gabah dari petani secara langsung ini dapat berjalan secara berkelanjutan sehingga petani tidak berkeluh kesah pada saat proses penjualannya.
Disampaikan, program penyerapan gabah petani pada musim tanam 1 (MT1) ini akan berjalan bulan ini sampai dengan April.
“Untuk serapannya sendiri akan dilakukan di semua wilayah Kabupaten Jepara, kecuali wilayah Karimunjawa,” lanjutnya.
Terkait permasalahan pupuk, Mas Bupati Wiwit mengatakan pupuk akan disalurkan secara langsung ke petani melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sehingga ke depannya pembelian pupuk tidak perlu menggunakan kartu atau ke kios pengecer.
Tak hanya memantau pelaksanaan serapan gabah petani untuk program ketahanan pangan, Mas Wiwit juga meninjau pelaksanaan kegiatan fisik TMMD lainnya seperti pembangunan infrastruktur jalan desa dan rehab rumah warga tidak layak huni. (latifa)