MIKJEPARA.com, JEPARA – Semarang Medical Center (SMC) Rumah Sakit Telogorejo menggelar seminar dan konsultasi bertajuk “Berbagi Harapan dengan Bayi Tabung Telogorejo Fertility Center”. Acara bertempat di Ballroom Hotel D’Season Bandengan Jepara, pada Minggu (14/9/2025).
Dalam seminar kali ini, diperkenalkan program In Vitro Fertilization (IVF) atau akrab dikenal program bayi tabung. Program ini dinilai memiliki peluang maupun potensi keberhasilan tertinggi dibanding program kehamilan lainnya.

Kegiatan ini diikuti puluhan pasangan “pejuang dua garis biru”, yang berasal dari wilayah Kabupaten Jepara dan sekitarnya. Sejumlah pasangan ini pun tampak antusias mengikuti hingga acara selesai.
Seminar ini menghadirkan pemateri para dokter spesialis yang membahas seluk-beluk penanganan infertilitas, gangguan kesuburan para pria, dan program bayi tabung. Serta, dihadirkan pula psikolog klinis yang menyampaikan materi tentang mengelola stres dan kecemasan saat menjalani program hamil.
Bagi mereka yang sedang berupaya mendapat solusi infertilitas demi bisa memiliki keturunan, beberapa fase dan tahapan ini sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan. Hal ini merupakan bentuk edukasi dan dukungan kepada masyarakat, khususnya pasangan yang tengah berjuang mendapatkan keturunan melalui program fertilitas modern.
Corporate Business Development dan Marketing Communication Yayasan Kesehatan Telogorejo, Adhitia Budhi menyampaikan, seminar ini diselenggarakan sebagai wujud nyata semangat ICARE dari SMC RS Telogorejo.
“Dalam kegiatan ini, kami memberikan edukasi terkait program hamil. Kami tidak hanya menghadirkan dokter spesialis obgyn, melainkan juga spesialis andrologi dan psikolog. Sebab program hamil kan kerja sama tim, yakni suami-istri,” ungkapnya.
Selain itu, Adhitia menilai bahwa salah satu hal yang istimewa dalam kegiatan ini karena disediakan sesi konsultasi tatap muka atau one on one dengan dokter setelah seminar usai.
Sementara, salah satu narasumber yakni dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn), dr. Arie Sutanto, menjelaskan bahwa bayi tabung merupakan salah satu teknologi kedokteran yang mampu menjadi alternatif bagi pasangan yang berjuang demi mendapatkan keturunan.
“Kita sifatnya edukasi dan sharing, sebenarnya keberhasilan bayi tabung memang bervariasi, tergantung masing-masing kasus dan dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya ialah faktor usia. Makin tinggi usia perempuan, persentase keberhasilan menurun. Kualitas sperma dan kondisi rahim juga memengaruhi,” jelas Arie.
Namun, Arie menyebut bahwa mayoritas program bayi tabung di Telogorejo tingkat keberhasilannya mencapai 30-40 persen. Paling tinggi di antara prosedur lain.
Arie menjelaskan, banyak faktor dan indikasi yang digunakan untuk mengetahui kapan pasangan infertilitas perlu mengikuti program ini.
“Salah satunya ada kelainan sperma, kelainan tuba, dan faktor usia. Itu beberapa faktor yang menjadi indikasi pasangan untuk mengikuti program bayi tabung,” pungkasnya.
CEK SPERMA..