Google search engine

MIKJEPARA.com, JEPARA – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa UNISNU Jepara di sejumlah desa telah berlangsung beberapa pekan lalu. Dari berbagai desa yang ditempati lokasi KKN, ada beberapa desa yang menjadi perhatian Rektor UNISNU Jepara untuk ingin terjun langsung ke desa.

Ia pun turut mengajak sejumlah pejabat rektorat, panitia KKN, serta sejumlah sivitas akademika untuk “tilik” mahasiswa KKN di Desa Sumanding Kecamatan Kembang, dan Desa Klepu Kecamatan Keling.

Rektor UNISNU Jepara, Prof. Dr. Abdul Jamil saat touring motor bersama rombongan, melakukan monitoring ke sejumlah desa yang ditempati KKN mahasiswa UNISNU. (Foto : Biro 3)

Rektor UNISNU Jepara, Prof. Dr. Abdul Jamil merupakan pejabat baru dilingkungan kampus tersebut. Sebelumnya, pria kelahiran Kudus ini pernah menjabat juga sebagai Rektor 2 periode di UIN Walisongo Semarang dan Pejabat Eselon 1 di Kementerian Agama RI.

Dengan menaiki motor, sejumlah rombongan yang turut serta dalam touring tersebut menempuh perjalanan sekitar 70 KM dengan diawali kunjungan di kantor Balai Desa Sumanding. Rombongan diterima langsung oleh Petinggi desa dan sejumlah perangkat desa, serta para peserta KKN.

Ikut dalam rombongan, antaranya adalah Wakil Rektor 1, Dr. Miftah Arifin, Wakil Rektor 2 Dr. M. Khoirul Anam serta Wakil Rektor 3 Dr. Abdul Wahab. Juga kepala LPPM Dr. Sisno Riyoko, kepala LPPI Zainul Arifin serta beberapa dosen.

“Sebuah kebanggan, desa kami dikunjungi oleh Pak Rektor. Kami persilahkan juga nanti untuk menikmati kopi asli sumanding dengan suasana alam hutan pinus,” sambut Afif Fathkur Rohman saat menerima kunjungan tersebut di Balai Desa Sumanding.

Dalam pertemuan tersebut, diserahkan juga sejumlah bantuan dari UNISNU antaranya merupakan alat pertanian bagi kelompok taruna tani. Juga mesin pengupas sortir kopi dan mesin cultivator. Nantinya alat tersebut digunakan untuk penunjang aktifitas sektor usaha kopi di desa Sumanding.

Diketahui berdasarkan catatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Jepara, daerah penghasil kopi terbaik di Jepara tersebar di tujuh kecamatan. Atau berada di lima belas hingga dua puluh desa, antaranya adalah Desa Sumanding.

Kemudian, rombongan dijamu menuju Sumanding Pinus Hill untuk menikmati kopi lokal khas desa tersebut. Sembari itu, petinggi desa menceritakan kisah dan potensi desanya yang merupakan penghasil kopi dan coklat, serta beberapa komoditas pertanian dan peternakan.

“Saya secara pribadi baru kali ini motoran jauh sampai ke desa-desa, tapi terbayar sudah apa yang saya lihat hari ini bisa ke wisata Glamping Sumanding Hiill dengan menikmati kopi yang nikmat,” ucap Prof Jamil.

Glamorous Camping atau Glamping di Sumanding ini memiliki nuansa pegunungan yang hijau, sejuk dan indah. Sisi kanan dan kiri dikelilingi pohon pinus yang menjulang tinggi. Lazimnya, menjelang akhir pekan, wisata dengan konsep alam ini ramai akan pengunjung

Melanjutkan perjalanan ke desa selanjutnya, menuju desa Klepu kecamatan Keling. Sejumlah mahasiswa dan unsur perangkat desa setempat juga telah menunggu kehadiran rombongan rektor.

Petinggi Desa Klepu, Sutoyo juga memaparkan beberapa potensi desa yang menawarkan paket wisata kuliner dan dilengkapi dengan paket wisata alam. Salah satu yang menjadi primadonanya ada di Rolet. Di kompleks tersebut terdapat beberapa kafe yang berlatar belakang persawahan dan pegunungan Muria.

KKN UNISNU Jepara ke XVII sendiri diikuti oleh 831 mahasiswa peserta, yang telah melaksanakan kegiatan di 57 lokasi sasaran di Kabupaten Jepara, Kudus, Demak, Blora, Grobogan, dan di negeri jiran Malaysia. Mereka akan ditarik kembali ke kampus setelah menjalani program pengabdian selama 40 hari. (MIKJPR-01)

Reporter : TJ/AL
Editor : Haniev

Tinggalkan Balasan