Google search engine

MIKJEPARA.com, JEPARA – Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara sukses menggelar program International Youth 2025, dengan mengusung tema Connecting Cultures, Shaping Futures. Yang dilaksanakan pada Sabtu-Ahad, 15-16 Februari 2025, di UNISNU Jepara dan Pantai Tirta Samudera Bandengan.

Forum ini sukses menyatukan sejumlah mahasiswa dari berbagai belahan dunia untuk berbagi pengalaman, meningkatkan keterampilan kepemimpinan, dan memperkenalkan kebudayaan lokal di Jepara.

Peserta International Youth 2025

Program ini diikuti oleh mahasiswa asing dari berbagai negara, antaranya Mesir, Vietnam, Kyrgyzstan, Nigeria, serta mahasiswa UNISNU Jepara yang mewakili berbagai program studi. Tak ketinggalan, beberapa siswa perwakilan dari sekolah menengah atas di Jepara juga turut ambil bagian dalam kegiatan ini.

Acara dibuka langsung oleh Rektor UNISNU Jepara, Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A., yang dalam pidatonya menekankan pentingnya penguasaan bahasa untuk menjembatani komunikasi internasional. Prof. Djamil menjelaskan bahwa di era perdagangan global saat ini, penguasaan bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Arab menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan.

“Dinamika bisnis di Jepara yang semakin berkembang di pasar internasional menuntut kemampuan komunikasi lintas budaya yang baik. Oleh karena itu, UNISNU berkomitmen untuk memperkuat penguasaan bahasa dalam kurikulum kampus,” ujarnya.

Melalui program ini, Rektor berharap mahasiswa UNISNU dapat memperkuat keterampilan bahasa mereka sekaligus membangun jaringan internasional yang dapat membuka peluang kerjasama di masa depan.

Kepala Office of International Services UNISNU Jepara, Aprilia Riyana Putri, M.Pd., menekankan pentingnya membangun persahabatan global di era keterhubungan ini.

“Program ini bertujuan membangun koneksi dan persahabatan global, menciptakan ruang kolaborasi di dunia yang semakin terhubung. Dengan adanya mitra dari luar negeri, kami berharap dapat memperluas wawasan pendidikan internasional dan memupuk pemahaman lintas budaya” ujarnya.

Aprilia menambahkan bahwa acara ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan kesempatan emas bagi peserta untuk memahami dan merayakan keberagaman budaya dunia. Berbagai sesi diskusi, pertukaran budaya, dan aktivitas interaktif menjadi wadah bagi peserta untuk saling belajar dan berbagi.

Para peserta mendapat kesempatan untuk mendalami berbagai topik penting dari narasumber ternama, di antaranya: Prof. Eun Jung Choi, Ph.D dari Samyung University yang memberikan wawasan tentang perkembangan kepemimpinan pemuda global.

Dr. Mayadina Rohmi Musfiroh, M.A., yang memimpin workshop kepemimpinan dan berbagi tips praktis dalam memimpin tim dengan efektif. Suyanti, pemilik Nalendra Batik, yang membersamai workshop batik untuk memperkenalkan seni tradisional Jepara. M. Jamhari, Steering Committee JIF-BW, yang memimpin workshop mengukir yang mengajarkan peserta cara mengolah kayu menjadi karya seni yang bernilai tinggi.

Tak hanya itu, peserta juga diajak untuk mengikuti sesi berbagi pengalaman dari mahasiswa internasional, termasuk Mohga (Mesir), Joy (Vietnam), Aidar (Kyrgyzstan), Sunusi (Nigeria), serta perwakilan dari Hankuk University of Foreign Studies.

Acara puncak hari pertama dilaksanakan pada malam hari dengan Gala Dinner yang dihadiri oleh seluruh peserta dan tamu undangan. Semua peserta mengenakan pakaian adat masing-masing sebagai simbol kolaborasi dan penghargaan terhadap keberagaman budaya yang ada.

Acara ini menjadi momen istimewa untuk mempererat hubungan antar negara dan budaya yang berbeda. Sementara itu, hari kedua, Ahad, (16/02/2025) acara dilanjutkan dengan kegiatan bersih pantai di Pantai Tirta Samudera Bandengan.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengajak peserta untuk berkontribusi dalam menjaga kebersihan pantai. Selain itu, peserta juga mengikuti outbound dan permainan kepemimpinan yang memperkuat hubungan antar peserta dan membangun semangat kolaborasi.

Dengan suksesnya kegiatan ini, diharapkan program International Youth Program 2025 dapat terus berlanjut dan memperkuat hubungan antarbudaya, serta memberikan dampak positif bagi pengembangan kepemimpinan pemuda global. (MIKJPR-01)

Reporter : Aden
Editor : Hnv

Tinggalkan Balasan