“Ini masih jalan penyemprotan, kendala mesin cuma 1 dari puskesmas saja, hari pertama di bantu dari KKP tapi sekarang tingal puskesmas saja 1 mesin jadi kurang cepat,” tuturnya.
Tak hanya kesadaran masyarakat terkait jentik nyamuk, ia ingin adanya pembersihan gorong-gorong air yang menjadi sarang nyamuk bisa segera dibenahi.
“Harapanya infrastruktur lebih dimaksimalkan seperti gorong-gorong dan jalan.”
“Warga kalau kerja bakti terus lama lama jenuh karna gorong-gorong tidak maksimal, jadinya pertumbuhan rumput bisa cepat dan di mana-mana,” ucapnya.
Senada dengan hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit DKK Jepara, Eko Cahyo Puspeno membenarkan bahwa kasus DBD di Karimunjawa saat ini meningkat.
“Memang di Karimunjawa ini DBD masih banyak karena musim hujan,” ucapnya.
Dengan banyaknya kasua tersebut, DKK Jepara telah melakukan beberapa kali fogging untuk mengatasi kasus DBD.
“Kami sudah lakukan fogging di sana untuk antisipasi kasus DB,” tutupnya. (MIKJPR-01)
Reporter : AD/DS
Editor : Hnv