MIKJEPARA.com, JEPARA – Dalam rangka mendukung implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dan percepatan pencapaian Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi (IKU PT), serta mendorong transformasi di bidang pendidikan tinggi. Kemdikbud menggelar Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), kegiatan ini merupakan program kompetisi terbuka dengan sistem seleksi berkelompok (tiered system).
Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara tampil menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang berhasil lolos seleksi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Dengan demikian, UNISNU mendapatkan dana hibah untuk PKKM senilai Rp 2,5 miliar.
Rektor UNISNU, Dr H. Sa’dullah Assaidi, menegaskan pencapaian ini merupakan hasil kerja keras bersama untuk ikut mewujudkan kampus merdeka dan meningkatan kualitas lulusan.
“Kami menempati Liga 2 dalam klasterisasi, dan bersama 45 kampus besar lainnya terus berproses untuk kompetisi bergengsi ini,” terangnya.
Sebelumnya, lanjut Sa’dullah, UNISNU telah melalui tiga tahap seleksi, yakni tahap evaluasi administratif, tahap evaluasi kualitas, dan kelayakan proposal serta verifikasi kelayakan yang dilakukan secara daring.
“Ini merupakan dana yang dialokasikan pemerintah untuk perguruan tinggi, salah satunya adalah PKKM. Dana ini diperbantukan untuk setiap perguruan tinggi agar penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berjalan lancar sesuai renstra Dikti,” ujarnya.
Yakni antaranya meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dosen dan relevansi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dosen dan tenaga kependidikan, serta menguatkan sistem tata kelola ditjen pendidikan tinggi. Dalam program tersebut, UNISNU bersaing dengan ratusan perguruan tinggi lainnya yang terbagi dalam 3 liga. Dimana pembagian liga didasarkan pada jumlah mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi.
Sehingga, UNISNU Jepara masuk dalam persaingan perguruan tinggi di Liga 2 dengan jumlah masiswa sekitar 5-18 ribu orang. Pada kenyataannya, mahasiswa UNISNU Jepara telah berjumlah ribuan dan tersebar di beberapa daerah.
Hal tersebut juga dijelaskan dalam surat Kemenristekdikti Nomor 0324/E.E1/KM.11.02/2021 yang diumumkan pada 6 Juni 2021. Total, ada 142 perguruan tinggi se-Indonesia mencakup Liga 1, 2, dan 3 yang berhasil mendapatkan dana hibah PKKM ini. “Kampus yang termasuk dalam Liga 2 bisa mengusulkan 3 Program Studi (Prodi) untuk dikembangkan sistem MBKM-nya.
Di UNISNU sendiri kami mengusulkan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Manajemen, dan Teknik Informatika,” imbuhnya. Diusulkannya 3 prodi tersebut, antara lain karena dinilai tenaga pengajarnya sudah ada yang bergelar doktor. Ditambah juga berpeluang menaikkan akreditasi dari B menjadi A.
“Untuk UNISNU, pengembangan LMS (Learning Management System) juga dimasukkan. Hal ini agar penataan sistem di kampus kami lebih baik lagi demi menunjang berlangsungnya penerapan MBKM,” tambahnya.
Dia berharap, program pemerintah ini benar-benar bisa membantu perguruan tinggi, khususnya UNISNU, agar bisa tercapai Indikator Kinerja Utama (IKU) seperti kualitas kurikulum, pembelajaran, dosen, dan juga lulusan. (MIKJPR-01)
Reporter : B3/Humas
Editor : Haniev