Google search engine

“Sebagai orang Jepara, saya merasa bangga dapat memperkenalkan seni ukir Jepara di forum Internasional ini. Harapannya, seni ukir semakin dikenal dan diapresiasi, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional,” ujar Aprilia

Seminar internasional ini tidak hanya menjadi wadah pertukaran ilmu tetapi juga memperkenalkan potensi budaya daerah. Melalui seminar ini, kedua universitas memiliki kesempatan untuk saling berbagi pengalaman antara UNISNU Jepara dan FPNU China, untuk saling berbagi pengalaman, memperkuat jejaring akademik, serta membuka peluang kolaborasi riset dan pengembangan bidang kebudayaan.

Para peserta seminar yang terdiri dari mahasiswa, dosen, serta peneliti FPNU menyambut antusias materi yang disampaikan. Diskusi interaktif pun berlangsung hangat, mulai dari teknik pengukiran, filosofi yang terkandung dalam motif Jepara, hingga potensi kolaborasi riset budaya ke depan.

Diskusi interaktif berlangsung hangat, mulai dari teknik pengukiran, filosofi yang terkandung dalam motif Jepara, hingga peluang kolaborasi ke depan dalam bidang seni dan budaya. Diharapkan, seni ukir Jepara bisa menjadi jembatan budaya yang mempererat hubungan antara Indonesia dan China, serta memberikan kontribusi positif dalam memajukan seni kerajinan global.

Melalui partisipasi UNISNU Jepara menjadi pembicara seminar Internasional ini menegaskan komitmen kampus untuk terus memperluas Internasionalisasi pendidikan. Melalui pengenalan budaya, penguatan akademik, dan kerja sama Internasional, UNISNU Jepara berupaya menghadirkan wajah Indonesia di panggung dunia sekaligus mengharumkan nama Jepara sebagai pusat seni ukir kelas dunia. (MIKJPR-04)

Reporter : AD/TB
Editor : Haniev

Tinggalkan Balasan