Diduga Lapar, Harimau Turun Gunung Terkam Ternak Warga Tempur

0
48

MIKJEPARA.comJEPARA – Harimau hutan yang masuk ke perkampungan penduduk di wilayah Desa Tempur Kecamatan Keling, mulai meresahkan warga. Setidaknya ada beberapa ekor ternak warga yang menjadi korban, hal tersebut diduga karena harimau lapar dan turun gunung.

Pasalnya informasi yang diperoleh, aksi harimau yang diduga berjumlah lebih dari 2 ekor itu, mulai menerkam ternak warga dukuh Kemiren Desa Tempur Keling Jepara.

Ilustrasi : Harimau

Pemerintah Desa Tempur yang mendapat laporan adanya ternak kambing milik warga yang diterkam harimau pada Selasa, (25/10/2022) langsung meninjau ke lokasi dan memantau jejak sang raja hutan itu bersama tim gabungan.

Terkait dengan kondisi tersebut, menurut Junaidi perangkat desa setempat meminta warga sekitar pegunungan tempur khususnya di wilayah Kemiren dan kawasan Tempur diminta waspada.

Pasalnya sesuai laporan yang masuk ke pemdes, ditemukan adanya jejak kaki harimau kawasan hutan di wilayah itu. Kuat dugaan, jejak kaki yang ditemukan berasal dari 3 ekor harimau yang berkeliaran di perkampungan warga.

“Saya terima laporan, sudah 4 kali ini ternak warga yang diterkam harimau. Tiga lokasi lainnya, masih didekat dukun Kemiren Tempur,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Junaidi, menyebutkan penemuan jejak kaki harimau yang ditemukan di kawasan hutan dan perkebunan warga itu, ditengarai terlihat di sepanjang kawasan perbukitan di berbatasan Jepara – Pati.

Dari hasil penelusuran pihaknya bersama personil kepolisian, perangkat dan warga setempat, jejak kaki harimau dengan ukuran beragam, dan 1 titik terlihat berukuran besar, tidak hanya terlihat di kawasan kebun warga, juga terlihat di pematang sawah dan dilaporkan ada ternak kambing warga yang diterkam.

“Kami sudah melaporkan hal itu pada pihak BKSDA dan hal itu sudah mendapat perhatian untuk penanganan lebih lanjut, terutama mengantisipasi dampak yang berpotensi dialami warga,“ kata Junaidi.

Pemerintah setempat menghimbau masyarakat yang memiliki lahan sawah dan perkebunan di kawasan itu juga membatasi aktivitas di kebun dan ladang dari pukul 07.00-16.00 WIB, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, dan segera menginformasikan jika melihat keberadaan harimau itu. (MIKJPR-01)

Reporter : BU/xpo
Editor : Haniev

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here