Google search engine

Sementara itu, Dekan FTIK UNISNU Jepara, Dr. Abdul Rozaq, M.Ag. menambahkan bahwa kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi para guru untuk lebih mendalami metodologi pembelajaran yang relevan dan inklusif.

“Dalam pembelajaran, terutama di sekolah inklusi, dibutuhkan pendekatan yang dapat merangkul beragam kebutuhan siswa. Diklat ini diharapkan memberi wawasan baru bagi para guru dalam menyusun strategi pembelajaran yang lebih inovatif dan adaptif,” pungkas Dr. Abdul Rozaq.

Selama tiga hari kegiatan, peserta mengikuti berbagai sesi pelatihan yang mencakup pengelolaan manajerial sekolah, pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, serta teknik-teknik pembelajaran yang mendalam dan inklusif.

Para peserta juga terlibat dalam diskusi interaktif dan studi kasus yang dapat langsung diterapkan dalam praktik di sekolah masing-masing. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta, yang merasa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Jepara.

“Saya sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini. Banyak hal baru yang saya pelajari, terutama dalam hal manajemen sekolah dan cara mengelola pembelajaran yang lebih efektif bagi siswa dengan berbagai latar belakang,” ujar Denok Pratiwi, salah satu peserta guru dari SD di Jepara.

Diharapkan, melalui kegiatan diklat ini, para kepala sekolah dan guru dapat semakin berkompeten dalam menjalankan tugas mereka, serta membawa dampak positif bagi kualitas pendidikan di Kabupaten Jepara.

Kerjasama antara Disdikpora Jepara dan FTIK UNISNU Jepara ini menjadi langkah penting dalam upaya mencetak pendidik yang berkualitas dan professional. (MIKJPR-01)

Reporter : AD/TB
Editor : Haniev