DKD Jepara Sosialisasi dan Launching Logo JEAB

0
126
Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Jepara melaunching logo Jepara Environmental Art Biennale (JEAB) di Pendopo Kartini Jepara, Kamis (28/7/2022) malam.

MIKJEPARA.com, JEPARA  Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Jepara melaunching logo Jepara Environmental Art Biennale (JEAB). Agenda ini menjadi titik awal dari rangkaian panjang pameran seni rupa bertaraf nasional itu.

Acara launching sekaligus sosialisasi ini dilaksanakan di Pendapa RA Kartini Jepara. Puluhan seniman dan budayawan hadir dengan sangat antusias.

Agenda ini juga dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jepara, para kepala dinas, sejumlah stakeholders seperti pegiat wisata, UMKM dan kesenian juga turut hadir.

Dalam agenda itu, para kurator memaparkan makna dan falsafah logo JEAB. Logo tersebut memiliki lima unsur utama. Pertama, Pasaran pon (Huruf J) bermakna makrokosmos bertempat di Barat, yang mengandung unsur air. Pengertian ini diartikan sebagai ari-ari.

Kedua, Pasaran wage (Huruf E), berarti makrokosmos bertempat di Utara, yang mengandung unsur tanah. Makrokosmos ini dimaknai sebagai tali pusar. Ketiga, Pasaran legi (Huruf A), mengandung makna makrokosmos bertempat di Timur, yang mengandung unsur udara. Artinya mamarti atau air ketuban.

Lalu keempat, Pasaran pahing (Huruf B), artinya makrokosmos bertempat di Selatan, yang mengandung unsur api. Simbol ini bermakna darah.

Kelima, Pasaran Kliwon (Simbol eiter), bertempat di tengah-tengah perlambang sukma atau jiwa sebagaimana lima pancer yang memancarkan cahaya panca warna. Yang dimaksud di sini adalah si jabang bayi.

Ada yang memaparkan makna logo tersebut. Yakni A. Anzieb, Nur Rohmad, dan Nano Warsono. Ketiganya merupakan seniman kelahiran Bumi Kartini yang sudah melanglang buana ke berbagai antero dunia.

Tak hanya logo, para kurator juga memaparkan tema JEAB. Yakni Ambah Pesisiran. Nano Warsono, menjelaskan bahwa tema tersebut bermakna mendatangi kembali pesisiran. Mengingat, letak geografis Kota Ukir sendiri berada di wilayah pesisir.

“Jepara memiliki landscape alam yang lengkap. Laut sampai gunung ada. Tema yang kita angkat ini membawa misi penjagaan lingkungan. Harapannya, seni bisa berdampingan dengan narasi alam dan manusia,” kata Nano, perupa yang kini menjadi dosen ISI Yogyakarta ini, Kamis (28/7/2022) malam.

Melalui pameran seni rupa bertaraf nasional bahkan internasional itu, para kurator berharap karya-karya yang disuguhkan bisa membuat pengunjung dan masyarakat mampu memaknai narasi-narasi seni, alam dan kemanusiaan.

Sementara Ketua DKD Jepara, Kustam Eka Jalu menegaskan bahwa JEAB merupakan gagasan atas kesepakatan kolektif para seniman di Jepara. Melalui agenda tersebut, pihaknya berharap kesenian dan kebudayaan Jepara bisa memancar ke berbagai penjuru dunia.

Namun, visi besar itu akan sulit bila tak dipikul bersama-sama. Oleh karenanya, Kustam berharap agar legislatif dan eksekutif di Jepara bisa mensuport agenda besar tersebut.

“Visi besar ini harus kita seimbangkan. Harus didukung oleh legislator atau regulator yang selama ini memegang politik anggaran. Untuk pihak eksekutif, nanti kita tunggu bersama, apakah ikut mensuport atau justru sebaliknya,” tegas Kustam.

Kustam menambahkan, dengan adanya jalinan kuat antara pihak legislatif, eksekutif dan seniman, bukan tidak mungkin Kabupaten Jepara akan dikenal sebagai pemancar kesenian di dunia.

“Logo ini hasil pemikiran semua seniman rupa. Di atasnnya, kita memiliki visi besar bersama, yakni membangun paviliun kebudayaan dan mercusuar kesenian Jepara di mata dunia,” jelasnya.

Menanggapi visi ini, Penjabat (Pj) Bupati Jepara yang diwakili Sekda Jepara, Edy Sudjatmiko, sangat mengapresiasi ide besar para seniman Jepara itu. Pihaknya berharap, JEAB bisa dinikmati secara berkelanjutan.

Melihat logo JEAB, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta, memaknainya sebagai ungkapan rasa syukur dengan melakukan ambah pesisiran. Bahwa Jepara benar-benar gemah ripah loh jinawi.

“Semodern apapun seni, jangan sampai hilangkan seni tradisional dan budaya asli Jepara. Untuk anak cucu kita dan mereka bisa bangga atas kegiatan ini. Saya harap, JEAB ini dapat menggerakkan kemajuan dan perekonomian masyarakat,” ujar Pj Bupati dalam pidatonya yang dibacakan Sekda Jepara. (MIKJPR-01)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here