MIKJEPARA.com, JEPARA – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) jepara menaruh perhatian serius penyakit gondongan mulai menyerang warga di Kabupaten jepara.
Demikian yang disampaikan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK)Â jepara, Eko Cahyo Puspeno, Jum’at (29/11/2024).
Dia mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi dari sejumlah rumah sakit maupun puskesmas mulai didatangi warga akibat terjangkit penyakit gondongan.Â
DKKÂ jepara pun menaruh perhatian serius karena dalam beberapa bulan terakhir, hampir ratusan penderita terjangkit, terutama anak-anak.Â
“Berdasarkan informasi yang diterima dari puskesmas melalui sistem informasi kesehatan, peningkatan kasus ini diprediksi mulai terjadi sejak bulan Agustus. Namun, tidak semua puskesmas melaporkan data ini,” kata Eko.
Ia menjelaskan bahwa penyakit gondongan atau ‘Mumps’ merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Paramyxovirus yang menyerang kelenjar parotis.Â
Untuk penyebaran virus ini dapat terjadi melalui udara, terutama saat seseorang mengalami bersin atau batuk, kontak tatap muka dengan jarak 1-2 meter dalam durasi yang cukup lama.
Penyakit gondong umumnya lebih banyak terjadi pada anak-anak.
Tetapi, terdapat juga beberapa kasus yang melibatkan orang dewasa.
“Interaksi yang sering terjadi di lingkungan, seperti sekolah menjadi salah satu faktor penyebaran penyakit ini. Di mana anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya sempurna lebih rentan terhadap infeksi,” jelasnya.
Menurutnya gejala penyakit gondong biasanya terjadi demam dan pembengkakan, terutama pada area kelenjar parotis.
Adapun untuk penanganan awal dapat dilakukan dengan menggunakan obat penurun panas seperti paracetamol serta vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, disarankan bagi penderita untuk mengonsumsi makanan bergizi, memperbanyak buah dan sayur, serta memastikan cukup istirahat.Â
“Saat mengalami gejala, sebaiknya penderita tidak beraktivitas di luar rumah untuk mengurangi risiko penyebaran virus,” tuturnya.
Eko mengatakan bahwa penyakit gondong bukanlah penyakit tahunan atau musiman seperti demam berdarah (DB) yang lebih sering muncul pada musim hujan.
Meskipun demikian, peningkatan kasus penyakit virus umumnya memang terjadi saat musim hujan.
“Kalau gondong itu bukan penyakit musiman. Tetapi, ketika musim hujan, memang penyakit virus itu keluar semua,” ujarnya
Ia berpesan kepada masyarakat untuk tidak panik.
Ketika mengalami gejala yang mengarah pada penyakit gondong, ia menyarakan untuk segera mencari pengobatan di fasilitas kesehatan.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat meliputi menjaga pola makan yang seimbang, cukup istirahat, dan melakukan aktivitas fisik secara rutin.
“Jika gejala penyakit mulai menyebar luas di masyarakat, penting untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan yang efektif,” tutupnya.(MIKJPR-01)
Reporter : AD/DS
Editor : Hnv