Google search engine

MIKJEPARA.com, JEPARA – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Kabupaten Jepara sukses menggelar pengukuhan pengurus DPD HIMKI Jepara Raya periode 2024-2027, Selasa (22/4/2025) di Lucca Resort & Residence Jepara.

Mengangkat tema “Revitalizinga Local Pride Bergerak Bersama Membawa Kembali Mebel dan Ukir Jepara Mendunia”, pengukuhan yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur ini, Ketua DPD HIMKI Jepara Raya Hidayat Hendra Sasmita, juga dihadiri Bupati Jepara Witiarso Utomo, Wabup Jepara M. Ibnu Hajar serta Pj Sekda Ary Bachtiar.

Dalam sambutannya Abdul Sobur menegaskan bahwa momentum ini bukan sekadar seremoni organisasi, melainkan penanda penting bagi masa depan industri mebel dan kerajinan Jepara.

“Jepara bukan hanya kaya akan warisan, tapi juga memiliki masa depan yang sangat menjanjikan. Dengan nilai ekspor mebel dan kerajinan yang menembus lebih dari 300 juta dolar AS pada tahun lalu,” ujar Abdul Sobur

Selanjutnya ia menjelaskan, Jepara menyumbang lebih dari 35% dari total ekspor mebel dan kerajinan Jawa Tengah, serta menyerap lebih dari 70.000 tenaga kerja. “Jepara telah menjadi ikon ekspor produk ukiran Indonesia yang menjangkau lebih dari 100 negara,” ujar Sobur.

Namun, ia juga menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi: globalisasi, digitalisasi, dan meningkatnya persaingan dari negara-negara seperti Vietnam dan Tiongkok. Menyikapi hal ini, Sobur menyerukan pentingnya transformasi industri Jepara dari pengrajin menjadi inovator, dan dari produsen menjadi brand builder.

Sementara itu, Ketua terpilih DPD HIMKI Jepara Raya Hendra menyatakan komitmen untuk mengemban amanah dengan semangat kolektif dan kolaboratif. Ia menekankan pentingnya dukungan dari para senior serta seluruh pemangku kepentingan industri dalam mewujudkan program kerja HIMKI yang konkret dan berdampak.

“Kami siap menjalankan seluruh program organisasi dengan semangat kebersamaan dan tanggung jawab bersama. Kami ingin memastikan bahwa HIMKI hadir bukan hanya dalam konsep, tetapi dalam aksi nyata,” ujarnya.

Jepara sendiri memiliki karakteristik yang sangat khas. Sebagai satu-satunya sentra industri di Indonesia dengan akar sejarah ukiran sejak abad ke-16—terutama pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat—Jepara memiliki legitimasi sejarah yang kuat.

“Artefak peninggalan seperti ukiran di Masjid Mantingan menjadi bukti otentik keunggulan Jepara dalam seni ukir yang terus hidup dan berkembang,” tutur Hendra.

Saat ini, Jepara dikenal secara global sebagai pusat produksi mebel dan kerajinan ukir dengan lebih dari 400 eksportir aktif yang melayani pasar di 113 negara. Jepara menyumbang hampir 40% ekspor mebel dan kerajinan Jawa Tengah, terutama untuk pasar Eropa dan Amerika Serikat.

Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Jepara di bawah kepemimpinan Bupati Mas Wiwit dan Wakil Bupati Gus Hajar, serta sinergi dengan Forkopimda, memperkuat ekosistem industri setempat. Pemerintah daerah juga telah mengembangkan klaster-klaster produksi untuk memudahkan distribusi dan akses bagi pembeli lokal maupun mancanegara yang datang langsung ke Jepara.

HIMKI berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi tersebut melalui program-program penguatan SDM, diversifikasi bahan baku (seperti logam dan rotan), serta pengembangan produk yang inovatif dan berdaya saing tinggi di pasar global. (latifa)

Tinggalkan Balasan