Home Berita Jepara Hari Ini Kapal Jung Japara, Ketangguhan Era Maritim Ratu Kalinyamat

Kapal Jung Japara, Ketangguhan Era Maritim Ratu Kalinyamat

0

Kapal ini digunakan untuk menyerang armada Portugis di Malaka pada tahun 1513. Tome Pires dalam catatannya yang berjudul Summa Oriental tahun 1515, menyebutkan kapal Portugis terbesar yang ada di Malaka yang bernama Anunciada, terlihat tak sebanding dengan kapal Jung.

Salah satu kisah terkenal tentang kapal-kapal Jung ini adalah kisah Ratu Kalinyamat dari Jepara yang menerima gelar Rainha de Japara, senhora paderosa e rica (Ratu Jepara, seorang perempuan yang kaya dan berkuasa) oleh bangsa Portugis. Ratu kalinyamat diminta oleh Malaka untuk membantu mengusir Portugis pada 1573.

Pelabuhan Jepara kala itu mampu menampung banyak kapal Jung dan untuk ekspedisi ke Malaka sendiri Ratu Kalinyamat menyiapkan 300 kapal Jung, 80 diantaranya memiliki berat 400 ton. Hal ini membuktikan bagaimana kemahiran orang-orang Nusantara dalam membuat kapal sejak dahulu.

1650: Pelabuhan Jepara dengan latar belakang Gunung Muria

Kapal Jung digunakan juga untuk membawa berbagai komoditas dari berbagai negara karena ukurannya yang sangat besar. Kapal tersebut mampu membawa 800 prajurit dan 200 tawanan.

Menurut buku Majapahit Peradaban Maritim yang ditulis Irwan Djoko Nugroho, Jung Jawa memiliki ukuran empat sampai lima kali lipat kapal Flor de La Mar. Bahkan, kapal Jung mampu membawa komoditas hingga 2000 ton.

Dalam catatan Duerte Barbosa, Jung Jawa digunakan untuk perdagangan komoditas dari Asia Tenggara hingga Timur Tengah. Barang dagangan yang dibawa adalah beras, daging sapi, kambing, babi, bawang, emas, sutra, kamper, hingga kayu gaharu. Karena perdagangan inilah Jawa kala itu menjadi pasar besar karena semua komoditas Asia dapat ditemukan di Jawa.

Sayangnya, saat ini kapal Jung sudah tidak bisa ditemui lagi. Namun, kisah kebesaran kapal Jung tetap tertulis rapih dan bisa menjadi bahan pengingat bagi kita bahwa sejak dahulu kita memang negara maritim dan sudah menjelajahi Samudra dengan kemampuan kita sendiri.

Bahkan, ada sebuah nama yang disebutkan sebagai penjelajah dunia pertama yang berasal dari Tidore, yaitu Enrique Maluku. Dengan berbagai data tersebut, patutlah kita berbangga sebagai bangsa besar yang mampu menaklukkan samudra sejak masa lampau. (MIKJPR-01)

Reporter : AD/DS
Editor : Hnv

NO COMMENTS

Tinggalkan Balasan