MIKJEPARA.com, JEPARA – Salah satu adat tradisi yang dikemas dalam Festival Kenduri Among Riyoyo, ikut meriahkan malam 1 Syawal 1446 H di Desa Bringin Kecamatan Batealit Jepara. Adat budaya yang telah lama “hilang” ini, merupakan salah satu prosesi yang dimiliki oleh warga setempat saat malam ‘Idul Fitri tiba.
Yayasan Praja Hadipuran Manunggal turut mendampingi upaya pelestarian adat yang digelar pada penghujung Ramadan ini bersama Karang Taruna Desa Bringin.

Acara yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan budaya kembali dilaksanakan dengan penuh khidmat, menggugah rasa kebersamaan, dan menghidupkan kembali tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Hal ini juga bangkitkan kembali spirit Pelestarian Adat Tradisi yang mulai tergerus perkembangan jaman.
Festival yang dimulai dengan Kirab Ubo Rampe Among Riyoyo yang mengundang perhatian seluruh warga desa. Kirab yang dimulai dari Gubuk Barokah Al-Qur’an Hijaiyyah dan berakhir di Masjid Jami’ Darul Muttaqien ini menyajikan gambaran hidup dari adat dan tradisi yang terus dilestarikan.
Suasana malam itu semakin khidmat dengan dibukanya acara oleh nyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya yang menggema di awal prosesi.
Tidak hanya itu, prosesi “Obonging Ratus Wangi” oleh Diyan Aris Susanto, diikuti dengan penyulutan obor oleh Nur Hidayat, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jepara, menambah makna dari acara tersebut.
Penyulutan obor ini bukan sekadar simbol api yang menyala, tetapi juga simbol semangat yang tak pernah padam untuk melestarikan adat dan budaya Among Riyoyo.
Obor tersebut pun diserahkan kepada Faisal Aji Saputra, Ketua Karang Taruna Cakra Muda Desa Bringin, sebagai penerus estafet tradisi ini.