MIKJEPARA.com, JEPARA – Penipuan dengan menggunakan teknologi pengubah wajah berbasis AI, yang sering disebut sebagai “deepfake,” semakin marak dalam beberapa tahun terakhir.
Teknologi ini memungkinkan manipulasi video dan gambar dengan cara mengganti wajah seseorang dengan wajah orang lain menggunakan kecerdasan buatan. Meskipun awalnya digunakan untuk hiburan atau seni, penyalahgunaan teknologi ini dapat menyebabkan dampak negatif yang signifikan, baik secara sosial, ekonomi, maupun hukum.
Terbaru, modus penipuan dengan menggunakan nama dan foto Kapolres Jepara, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, menyebabkan dua korban tertipu uang ratusan juta.
Kapolres Jepara mengungkapkan bahwa pelaku menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengelabui korban melalui aplikasi WhatsApp.
“Pelaku mengatasnamakan saya untuk menipu teman saya. Mereka menghubungi kontak di media sosial dan videocall menggunakan AI,” ujar Kapolres, Rabu (25/12/2024).
Modusnya, pelaku menawarkan lelang mobil Pajero 2020 seharga Rp400 juta, namun cukup dibayar Rp250 juta karena lelang. Korban dari Jakarta ditipu Rp100 juta, sementara korban dari Yogyakarta Rp135 juta.
“Pelaku meminta korban menghubungi nomor mengaku dari Kejaksaan, bahkan mengirim bukti transfer palsu untuk meyakinkan,” jelas Wahyu.
Kapolres menyebut pelaku sangat profesional, berani melakukan panggilan video dengan wajahnya yang diubah AI dan suara mirip aslinya. Ia mengimbau masyarakat agar tidak merespons nomor tak dikenal yang mengatasnamakan dirinya.
Selain wajah, teknologi deepfake juga bisa digunakan untuk memanipulasi suara seseorang. Dengan menggunakan rekaman suara yang ada atau meniru suara baru.
“Saya tidak pernah meminta sesuatu kepada masyarakat. Harap berhati-hati,” tutupnya. (MIKJPR-01)
Reporter : AD/DS
Editor : Haniev