“Kami menargetkan minimal 100 mahasiswa penerima dengan anggaran Rp500 juta. Namun jumlah penerima bisa bertambah tergantung besaran UKT masing-masing mahasiswa. Jika kuota anggaran masih tersedia, pendaftaran akan dibuka kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Jepara Witiarso Utomo menegaskan program ini merupakan langkah strategis untuk memutus rantai kesenjangan pendidikan di daerah.
“Tidak boleh ada anak Jepara yang berhenti kuliah hanya karena kendala biaya. Tahun ini kami siapkan Rp500 juta, dan tahun 2026 anggarannya ditingkatkan menjadi Rp5 miliar,” ujarnya.
Menurut dia, Kartu Sarjana Jepara merupakan wujud kepedulian Pemkab dalam menyiapkan generasi penerus yang cerdas, tangguh, dan mampu bersaing di dunia global. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Ia mengingatkan setiap penerima beasiswa wajib mempertahankan IPK minimal 3,0 dan melaporkan perkembangan akademik setiap semester.
Beasiswa dapat dihentikan jika penerima mengundurkan diri, tidak lagi berstatus mahasiswa, atau melanggar perjanjian yang telah ditetapkan. (MIKJPR-01)
Reporter : AD/TB
Editor : Haniev