MIKJEPARA.com, JEPARA – Program Strategis Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini Senin 17 Februari 2025 untuk pertama kalinya dilaunching di Kabupaten Jepara, dan serentak diberbagai daerah di Jawa Tengah.
Launching satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) ini berlangsung di Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan Jepara. Bekerja sama dengan mitra PT. Berkah Ma’arif Transindo.

Komandan Kodim (Dandim) 0719/Jepara, Letkol Armed (Arm) Khoirul Cahyadi, menyebutkan bahwa tiga dapur SPPG telah siap, yakni di Ngabul, Pengkol, dan Kriyan. Namun untuk awal ini, Dapur Ngabul yang beroperasi dahulu.
Acara tersebut turut dihadiri Pj. Bupati Jepara, Kapolres, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Kepala Disdikpora serta pengelola dalam pelaksanaan launching MBG di Jepara.
Dandim Khoirul Cahyadi mengatakan, pihaknya bersyukur program MBG akhirnya bisa terlaksana di Jepara meski sedikit terlambat. Namun apapun itu, program ini harus didukung bersama untuk mewujudkan generasi yang sehat demi tercapainya cita-cita Indonesia Emas.
“Selain di Ngabul ini ada juga di Kelurahan Pengkol serta satu lagi di Kriyan, tapi karena instruksinya hari ini hanya satu, kita jalankan satu. Tapi sebetulnya siap ketiganya,” kata dia.
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta juga berkesempatan mengunjungi SD Negeri 2 Ngabul untuk meninjau langsung distribusi makanan ke sejumlah siswa sekolah.
Sementara itu, Kepala dapur SPPG 002 Fauzul Muna melaporkan bahwa pada hari pertama, program ini menargetkan 2.262 penerima di 24 titik. Selanjutnya, jumlah sasaran bertambah menjadi 2.937 siswa di 31 sekolah di Desa Langon dan Ngabul.
“Variasi menu berganti setiap hari selama sepuluh hari sebelum siklus berulang,” tuturnya.
Ke depan, tentunya program ini akan menyasar semua kecamatan, karena setiap kecamatan bakal ada Dapur Sehat yang mensuplai makanan ke sekolah-sekolah.
Pelaksanaan SPPG di Jepara tidak menggunakan lahan TNI, melainkan dikelola mandiri oleh mitra swasta. Program ini melibatkan Disperindag, Diskopukmnakertrans, dan Dinkes untuk menjamin kualitas makanan.
Menu yang disediakan sama untuk semua jenjang pendidikan, tetapi jumlah asupan gizi disesuaikan. TK mendapatkan 360 kilokalori, sedangkan SMA memperoleh 748 kilokalori.
“Ini akan terus dilakukan bertahap, kami juga menggandeng komunitas Jepara Green Generation untuk mengolah limbah SPPG agar nol sampah,” imbuh Dandim
Saat ini jumlah peserta didik di Jepara mencapai 274 ribu siswa, harapannya kedepan jumlah semua siswa akan dikalkulasi ulang agar program makan bergizi tersebut dapat merata. (MIKJPR-01)
Reporter : Aden
Editor : Hnv