MIKJEPARA.com, JEPARA – Menyambut perayaan hari Nyepi Tahun Baru Saka ke 1944, umat Hindu di Jepara menggelar upacara Melasti di Pantai Bandengan, Jepara. Minggu (27/2/2022) pagi. Prosesi melasti diwarnai larung sesaji dan pengambilan air laut, sebagai simbol penyucian dunia dan diri manusia.
Upacara melasti kali ini hanya diikuti puluhan umat hindu, mengenal adanya pembatasan kegiatan akibat pandemi Covid-19.
Ketua Parisada Hindu Dharma Jepara Parsini mengatakan, upacara Melasti berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan, termasuk membatasi jumlah jemaat dengan hanya menyertakan tiga puluh orang mengingat adanya pembatasan kegiatan akibat pandemi Covid-19.
Umat Hindu di Jepara menggelar upacara Melasti di Pantai Bandengan, Jepara. Minggu (27/2/2022) pagi.
Prosesi Melasti diwarnai dengan larung sesaji ke laut berupa hasil bumi dan hewan ternak. Usai larung sesaji, umat hindu mengambil air laut atau tirta suci kamandalu untuk keperluan penyucian diri, buana agung dan buana alit.
“Supaya dalam melaksanakan tapa brata pada malam nyepi nanti bisa mendapatkan keselamatan, kebahagiaan, dan anugerah dari sang hyang widhi,” kata dia.
Saat upacara sembahyangan berlangsung, seluruh umat Hindu tampak khidmat, menyanyikan kidung-kidung berlafal doa. Bagi umat hindu, upacara Melasti merupakan proses penyucian diri secara lahir maupun batin dalam persiapan tapa brata malam nyepi.
Melalui upacara melasti ini, umat Hindu berdoa berharap masa pandemi segera bisa berakhir.
“Upacara melasti merupakan rangkaian dalam menyambut perayaan nyepi sebelum upacara persembahyangan mecaru. Upacara melasti merupakan proses penyucian diri secara lahir maupun batin dalam persiapan tapa brata penyepian nanti,” kata dia. (MIKJPR-01)
Reporter : And/xpo
Editor : Haniev