Google search engine

MIKJEPARA.com, JEPARA – Bencana kekeringan mulai melanda, diantaranya beberapa desa di wilayah utara Kabupaten Jepara. Truk tangki milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara mulai lakukan droping air.

Saat ini, desa yang tengah mengajukan pengiriman air bersih antaranya Desa Sumberejo Kecamatan Donorojo Jepara. Desa di ujung utara Jepara tersebut kerap menjadi langganan awal di musim kemarau tiba.

Droping air bersih yang dilakukan petugas BPBD Jepara di Desa Sumberrejo Kecamatan Donorojo Jepara

Kalak BPBD Jepara melalui Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jepara Muh Ali Wibowo menyebutkan, BPBD saat ini hanya memiliki dua armada truk tangki air. Itu pun merupakan pinjaman dari BPBD Provinsi Jateng.

“Untuk saat ini sudah ada satu desa yang mengajukan bantuan air bersih karena kekeringan. Yakni Desa Sumberrejo, di Kecamatan Donorojo,” terang Muh Ali Wibowo pada Senin (12/8/2024)

Truk tangki yang digunakan BPBD untuk menyuplai air bersih ke lokasi-lokasi kekeriangan, kondisinya pun mulai memprihatinkan. Mobil tersebut kondisinya kurang layak dan sering mogok. Apalagi medan pengiriman air, tak jarang melewati wilayah berbukit dan jauh dari pemukiman.

Bowo mengeluh dengan kondisi dua truk tangki tersebut. Untuk kapasitas masing-masing tangki sebanyak 1.599 liter, tak jarang medan yang dilewati pun cukup menanjak dan ekstrim.

”Kemarin dan hari ini kita sudah dropping air bersih ke Desa Sumberrejo, Kecamatan Donorojo. Itu kan, medannya cukup berat,” kata Bowo

Desa Sumberrejo sendiri sudah mengalami krisis air bersih sejak Sabtu (10/8/2024) lalu. Total ada 376 KK yang terdampak. Rencananya, BPBD akan mendropping air bersih ke Desa Sumberrejo dua kali sepekan. Pasalnya, dua sumur bor yang ada di sana belum berfungsi maksimal.

Untuk itu, lanjut Bowo, BPBD Jepara telah memesan bon pinjam truk tangki air milik Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Provinsi Jateng.

”Saya sudah booking ke pihak Disperkim Provinsi Jateng. Untuk nanti sewaktu-waktu membutuhkan tangki. Tahun lalu kita juga pinjam ke sana. Selesai kekeringan, kita kembalikan,” terangnya.

Bowo mengatakan, sejak beberapa tahun lalu, BPBD Jepara sudah mendorong agar diberi aset truk tangki sendiri dari pemerintah. Namun sampai sekarang masih nihil.

Alhasil, BPBD Jepara hanya bisa menggunakan armada hasil bon pinjam tersebut. BPBD Jepara pun hanya bisa melakukan servis rutin pada armada sebelum digunakan untuk distribusi air bersih. Disebutkan, di Jepara ada 13 kecamatan yang rawan mengalami krisis air bersih dan kekeringan. (MIKJPR-01)

Reporter : TJ/AL
Editor : Haniev

Tinggalkan Balasan