“Perjanjiannya membantu kami untuk menjaga keamanan stadion. Kami bahas pihak suporter, kami minta untuk menjaga jangan sampai melakukan sesuatu yang menyebabkan denda finacial ke klub,” ujarnya.
Dalam perjanjian tersebut, para suporter juga dilarang untuk menyalakan Flare ataupun merokok di dalam stadion, hingga kerusuhan.
Jika para suporter melanggar aturan tersebut, nantinya denda tim akan dibebankan kepada para suporter dengan cara menaikan harga tiket. Kenaikan harga tiket itu akan berlaku selama denda belum terbayarkan.
“Semisal flare, waktu itu melawan PSS kami kena denda banyak karena banyak flare yang menyala.Kami minta ketika itu terjadi flarenya maka beban itu nanti berdampak pada kenaikan harga tiket untuk membayar denda tersebut,” ujarnya.
Ketika denda sudah terbayarkan nantinya pihak manajemen akan mengembalikan harga tiket sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui.
“Misalnya, di denda Rp 10 juta flare nyala di terjadi di kelompok satu di antara suporter denda tersebut kami konversikan ke tiket untuk membayar denda tersebut.Kenaikan bukan tetap sepanjang liga. Hanya menutupi itu supaya ada rasa bertanggung jawab kebersamaan,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihak manajemen juga akan memberlakukan tindakan tegas dengan lifetime ban atau larangan seumur hidup masuk stadion jika terbukti para suporter melakukan kekerasan atau tawuran, perusakan stadion, aksi rasis, diskriminatif, provokatif, membawa sajam atau flare ilegal, dan masuk lapangan tanpa ijin.
“Kami sama menjaga tolong diamankan orang tersebut (pelanggar), laporkan orang tersebut dengan foto orang tersebut dilaporkan ke SO kami, nanti SO akan menanganinya.Dicatat dan dilakukan lifetime ban atau tidak bisa nonton seumur hidup.Semalam juga suporter setujuh semua ditandangi ikraknya,” tutupnya.
Ia juga mengucapkan terimakasih banyak terhadap para suporter yang mau diajak kerjasama untuk memajukan Persijap Jepara.
“Terima kasih saya ke seluruh supporter persijap, Supporter adalah bagian penting dari persijap,” pesannya. (MIKJPR-01)
Reporter : AD/TB
Editor : Haniev