MIKJEPARA.com, JEPARA – Karimunjawa selain dikenal sebagai pulau yang indah akan pasir putih dan gugusan pulau nan cantik, saat ini tengah diuji dengan keberadaan lahan untuk tambak udang yang semakin menjamur.
Dari data yang yang diperoleh dilapangan, setidaknya telah berdiri puluhan tambak baru dan diantaranya juga dalam proses pembukaan lahan. Imbasnya, sebagian tanah yang berada dipesisir pantai semakin berkurang jumlahnya akibat berdirinya tambak.

Hal ini juga disinyalir mengakibatkan dampak negatif bagi ekosistem sekitar pantai, salah satunya akibat pembuangan limbah pakan tanpa diproses dikolam instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Terakhir, sudah ada 30 tambak udang yang menyebar di Desa karimunjawa dan Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa. Limbah dari tambak udang ini merusak terumbu karang dan mengancam ekosistem laut.
Menanggapi hal tersebut, sejumlah warga juga telah melayangkan protes. Karena dampak limbah tersebut kini mencemari sejumlah pantai bahkan terumbu karang. Paling besar dampaknya adalah limbah yang dibuang oleh petambak udang.
“Pantai kami semakin rusak, kami tidak bisa lagi menikmati putihnya pasir pantai dengan anak-anak. Kami berharap pemerintah turun tangan karena pembukaan tambak baru dibiarkan dan semakin masif, tentu akan berpengaruh ke ekosistem laut,” terang Jack salah satu warga Kemujan
Ia berharap, untuk menjaga Karimunjawa, pembukaan lahan untuk tambak udang semakin diperhatikan. Pasalnya, pembukaan lahan sudah tidak memperhatikan aturan RTRW. (MIKJPR-01)
Reporter : BU/xpo
Editor : Haniev