Google search engine

MIKJEPARA.com, JEPARA – Judi online slot kini makin meresahkan, seorang pemuda asal desa Tubanan (AS) nekad “berakting” konyol akibat kalah judi online. Dan terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian.

Pemuda asal Kecamatan Kembang ini sempat viral, dan menghebohkan jagat maya akibat ulahnya. Pasalnya dia tiba-tiba mengaku jadi korban begal, dari video yang beredar ia nampak berkucuran darah dikepala dengan dalih dibegal.

Setelah diselidiki pihak berwajib, ternyata pembegalan hanya akal-akalan untuk menutupi penggunaan uang kas lantaran habis untuk main judi slot.

Kasus itu berawal saat AS memberi kabar bahwa dirinya jadi korban begal di jalan baru arah PLTU Tanjung Jati, tepatnya di Desa Balong, Kecamatan Kembang, pada Senin (12/8/2024) pukul 20.00 WIB. Video ini pun sempat ramai di media sosial MIK Jepara.

Akibatnya, uang sejumlah Rp 10 juta yang merupakan kas organisasi pemuda setempat itu dikabarkan raib digondol begal.

Dalam video yang beredar, terdapat luka dan bersimbah darah pada kepala. Cipratan darah bahkan menempel pada celana.

Setelah ditelusuri, rupanya AS berbohong. Dia pun mengakui bahwa pembegalan yang dia alami adalah alibinya karena telah menggunakan uang tersebut untuk kepentingannya.

”Saya  menyatakan bahwa atas kejadian pembegalan yang saya alami pada Senin (12/8/2024) pukul 20.00 WIB di jalan baru PLTU Balong adalah tidak benar atau bohong,” kata AS dalam video klarifikasinya Rabu (14/8/2024).

AS mengaku telah merekayasa peristiwa pembegalan tersebut. Dia beralasan, telah menggunakan kas organisasi pemuda sebesar Rp 10 juta untuk bermain judi online slot.

”Saya merekayasa kejadian tersebut karena telah meminjam uang kas pemuda Dukuh Bayuran, Desa Tubanan Jepara untuk bermain judi online. Untuk slot sebesar Rp 10 juta,” jelasnya.

AS mengaku bertanggungjawab atas tindakan tersebut. Untuk mengganti uang tersebut, AS telah menjual dua handphone miliknya seharga Rp 8 juta.

”Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Demikian permintaan maaf ini saya buat tanpa ada tekanan dari pihak manapun,” ucap Agus.

Terpisah, Kapolsek Kembang, AKP Slamet Raharjo menyatakan bahwa perkara tersebut sudah selesai. Pihaknya juga memastikan bahwa kabar adanya pembegalan yang dialami AS adalah hoaks.

”Sudah selesai. Itu hoaks,” tegas Slamet. (MIKJPR-01)

Reporter : TJ/AL
Editor : Haniev

Tinggalkan Balasan