MIKJEPARA.com, JEPARA – Masyarakat di wilayah Jawa Tengah diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya angin kencang pada 1-3 Februari 2025. Hal ini seiring adanya potensi peningkatan kecepatan angin di Jateng pada kurun waktu tersebut.
Imbauan itu disampaikan Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo melalui siaran pers tertulis tertanggal 31 Januari 2025.
Dijelaskan, analisis pola angin gradien 3000 feet saat ini menunjukkan adanya bibit siklon tropis 99S yang berada di Samudera Hindia Selatan Jawa dan bibit siklon tropis 96P yang berada di Laut Karang Australia.
Dampak tidak langsung dari interaksi kedua bibit siklon tropis ini adalah dapat meningkatkan kecepatan angin di wilayah Jawa Tengah. Pada umumnya angin di Jawa Tengah saat ini bertiup dari barat-barat laut dengan kecepatan angin hingga mencapai 34 knot.
”Peningkatan kecepatan angin ini juga berdampak pada meningkatnya tinggi gelombang di perairan di utara dan selatan Jawa Tengah,” jelas Yoga.
Dinamika atmosfer saat ini menunjukkan masih menguatnya Monsun Asia, aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial, adanya aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO).
Kemudian, adanya daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah, serta didukung oleh kelembaban udara di berbagai lapisan ketinggian yang cenderung basah dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Tengah.
”Saat ini wilayah Jawa Tengah masih dalam musim hujan, dan beberapa di antaranya berada pada puncak musim hujan,” sambungnya.
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana diimbau untuk terus waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan sedang-lebat untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang.
Masyarakat juga diimbau selalu memperhatikan update informasi cuaca ekstrem dari Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang. (MIKJPR-01)
Reporter : AD/DS
Editor : Hnv