Google search engine

MIKJEPARA.com, JEPARA – Pesantren Ats-Tsuroyya merupakan pondok pesantren yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (YAPTINU) Jepara yang terintegrasi dengan kampus UNISNU. Sore ini, Ahad (2/4/2023) mulai dibuka perdana untuk kegiatan pesantren Ramadan.

Penamaan pondok pesantren tersebut diberikan langsung oleh Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dari Pekalongan, Tsurayya atau ats-Tsuaya (Tsuraya) adalah nama bintang dalam bahasa Arab untuk menyebut bintang dari gugus bintang Pleiades

Kegiatan Pesantren Ramadan perdana di Ponpes Ats-Tsuroyya, pada Ahad (2/4/2023).

Pesantren yang berlokasi di sebelah timur kampus dan merupakan satu rangkaian komplek kawasan tersebut, kini sudah mulai beraktifitas. Beberapa santri yang merupakan mahasiswa UNISNU tersebut, sudah mulai mengisi kamar-kamar yang sudah disediakan pengurus pondok.  

Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut antaranya H. Umardhani selaku pengurus sekaligus bendahara umum Yaptinu), Dr. KH. A. Barowi, selaku Pengasuh, Dr. K. Abdul Wahab Saleem selaku Wakil Pengasuh, Mulyadi dari Kabag Kemahasiswaan UNISNU, serta para dewan Kiai diantaranya Dr. KH. Ali As’ad, Alex Yusron A, dan sejumlah santri-santri mahasiswa UNISNU.

Dalam sambutannya, H. Umardhani yang mewakili pengurus YAPTNU menyampaikan bahwa pesantren Ats-Tsuroyya merupakan perwujudan dari cita-cita besar Yayasan untuk mendirikan pesantren sebagai wadah pembentukan moral yang mulia dan mental yang tangguh bagi para mahasiswa UNISNU.

“Kita berharap serta mengajak para santri untuk bergerak bersama memajukan pesantren, dan tak lain adalah mendoakan kebesaran dan kemajuan UNISNU Jepara kedepan dengan dibekali ilmu agama yang kuat,” pesannya

Dari sejumlah mahasiswa UNISNU yang saat ini tengah mengenyam pendidikan di beberapa program studi, saat ini pesantren baru menerima 56 santri untuk program awal Ramadan tahun ini. Harapannya pesantren juga bisa menerima lebih banyak lagi santri yang berasal dari luar kota.

Sementara itu, Dr. KH. A. Barowi, memberikan wejangan kepada seluruh santri agar menata niat, taat aturan serta memberikan kisah-kisah teladan agar ditiru oleh para santri lainnya.

Wejangan dilanjutkan oleh wakil pengasuh, Dr. K. Abdul Wahab Saleem yang menegaskan bahwa visi pesantren Ats-Tsuroyya adalah mencetak santri yang memiliki integritas Atqannas (manusia yang memiliki ketaqwaan yang tinggi), Afqahunnas (manusia yang cerdas) dan Anfa’unnas  (manusia yang bermanfaat untuk yang lain) secara sekaligus.

Ustadz Awas, sapaan akrabnya juga selanjutnya membacakan tata tertib, aturan mu’amalah santri dan jadwal kegiatan pesantren Ramadlan serta memimpin secara langsung pembentukan kepengurusan santri Ramadlan sebagai bentuk ikhtiyar agar penempatan, kegiatan serta komunikasi berjalan sistematis dan kondusif.

Kegiatan pesantren Ramadan ini sebelumnya telah dimusyawarahkan dengan pihak-pihak terkait, mengingat hal ini dilaksanakan perdana.

“Terkait jadwal nanti kita sudah sepakati bersama, ada beberapa kajian kitab kuning yang sudah disiapkan untuk mengisi Ramadan kali ini,” imbuhnya

Kegiatan pesantren Ramadan tersebut rencananya dilaksanakan mulai tanggal 02 sampai dengan 15 April 2023, dengan penguatan kajian kitab kuning (turats) yang diampu secara bandongan dan kilatan oleh Dr. KH. A. Barowi, (Arba’in Nawawiyyah, karya Imam An-Nawawi), Dr. K. Abdul Wahab Saleem, (Al-Fawa’idun Najibah, Karya Dr. KH. MA. Sahal Mahfudh).

Ada juga Dr. K. M. Natsir, (Sullam al-Munajah, karya Syaikh Nawawi al-Bantani), Dr. K. Fathur Rohman, (Idzatun Nasyi’in, Krya Syaikh Musthafa Al-Ghulayaini), serta Dr. KH. Ali As’ad, (Qira’ah, setoran dan Tadarrus Al-Qur’an).

Karena kegiatan pesantren terintegrasi dengan kampus, maka khusus pengajian siang sehabis jamaah shalat Dzuhur dan sore menjelang buka puasa dilaksanakan di masjid Ar-Robbaniyyin kampus UNISNU, kemudian pengajian setelah shalat Tarawih dan bakda Subuh digelar di aula pesantren Ats-Tsuroyya Yaptinu Jepara.

Sementara itu, Valdo salah satu santri asal Karimunjawa terpilih sebagai lurah pondok dan bertanggung jawab pada semua kegiatan harian pondok.

“Pesantren Ats-Tsuroyya adalah lembaga yang turut serta membantu kami secara lahir-batin mewujudkan mentalitas kami menuju cendekia dan berakhlakul Karimah,” pungkasnya. (MIKJPR-01)

Reporter : B3/Hms
Editor : Haniev

Tinggalkan Balasan