Google search engine

MIKJEPARA.com, JEPARA – Nasib nahas dialami sebuah minibus yang berisi rombongan terperosok ke jurang sedalam 50 meter di jalur menanjak di Desa Bungu Kecamatan Mayong. Akibatnya, sejumlah penumpang harus dilarikan ke Rumah Sakit terdekat.

Mobil yang dikendarai terperosok ke jurang pada Sabtu (20/4/24) sore. Sejumlah warga yang mengetahui kejadian tersebut pun mencoba melakukan pertolongan.

Sebuah kendaraan minibus juga masuk jurang di Dukuh Duplak Desa Tempur Kecamatan Keling pada Sabtu (20/4/24). (Foto : Jun)

Mobil dengan plat K 1972 BC tersebut mengalami kecelakaan tunggal sekira pukul 15.10 WIB, saat itu tengah melewati jalan Desa Bungu. Tepi jalan terdapat jurang yang cukup dalam.

Petinggi Desa Bungu, Hartoyo melaporkan, insiden mobil terperosok jurang berlangsung di Dukuh Pagir RT 3 RW 3. Setidaknya ada empat penumpang di dalamnya.

“Satu perempuan dan tiga laki-laki menjadi korban, kini sudah dilarikan ke rumah sakit. Kami sudah melapor ke BPBD,” terang Hartoyo, Sabtu (20/4/24).

Karena keterbatasan peralatan, untuk mengevakuasi mobil yang terperosok di jurang. Hartoyo, membutuhkan pertolongan dengan alat derek seperti crane. Sebab kedalamannya mencapai 50 Meter.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdiyanto mengatakan, telah mengerahkan tim untuk menuju ke lokasi kejadian dengan sejumlah peralatan.

“Kami sudah mengirimkan tim ke sana. Mereka menggunakan Jeep Offroad dengan winch (alat derek) tali 100 Meter. Semoga proses evakuasi berjalan lancar,” terang Arwin.

Hartoyo menduga bahwa korban menggunakan Google Map sewaktu melintas. Mereka merupakan orang luar desa dan tidak tahu jalan.

“Orang luar desa itu, karena tidak tahu jalan akhirnya pakai Google Maps,” pungkasnya.

Sementara itu, dihari yang sama sebuah kendaraan minibus juga terperosok kedalam jurang di Dukuh Duplak Desa Tempur Keling. Tiga orang penumpang menjadi korban, dan kondisi saat ini mobil masih di lereng jurang.

Junaidi, salah satu perangkat desa Tempur menjelaskan bahwa mobil tersebut mengalami kecelakaan tunggal dan masuk jurang sedalam 50 meter. Saat ini untuk mencegah bodi mobil semakin jatuh terperosok, digunakan tali untuk menahan.

“Insya Allah pagi ini baru dilakukan evakuasi, menunggu keluarga korban,” terangnya.

Ia menceritakan, bahwa dijalur tersebut memang tidak ada pagar pengaman jalan. Jadi kendaraan jenis mobil maupun motor harus hati-hati saat melintas, karena sebelahnya jurang.

Harapannya, sepanjang jalur Desa Tempur menuju dukuh Duplak sudah ada pagar pengaman. Untuk meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan di jalur menanjak, apalagi bersebelahan dengan jurang yang dalam. (MIKJPR-01)

Reporter : And/Xpo
Editor : Haniev

Tinggalkan Balasan