MIKJEPARA.com, JEPARA – Bisnis jasa boga merupakan usaha mikro yang banyak diminati, terutama kalangan ibu-ibu yang identik dengan urusan dapur. Bahkan dari usaha inilah, terbukti ratusan usaha katering menjamur di kota ukir Jepara. Hal inilah, menjadi daya tarik tersendiri bagi UNISNU bersama Sriboga untuk memberikan pendampingan secara maksimal.
Setidaknya ada sekitar 150 pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Jepara mendapatkan pendampingan dari perusahaan yang bergerak pada bahan baku terigu, yakni PT. Sriboga Flour Mill.
Para pelaku UMKM di Jepara itu dihadirkan dalam forum ‘Sharing UMKM’ di Kampus UNISNU Jepara, pada Rabu (26/9/2023). Dimana mayoritas yang hadir adalah para pengusaha jasa boga, utamanya kalangan ibu-ibu.
General Manager Commercial PT Sriboga Flour Mill, Rike Sundari menyampaikan, kegiatan itu merupakan wujud komitmen Divisi Pemberdayaan UMKM dalam memberikan edukasi dan pemberdayaan kepada mitra UMKM khususnya di Jepara.
“Diharapkan, mereka bisa mengelola bisnis secara mandiri dan berkelanjutan. Sudah ada lima kelompok yang kami ajak bermitra hingga saat ini,” terang Rike
Rike menjelaskan, pendampingan yang dilakukan terkait manajemen bisnis dan produksi. Pendampingan manajemen bisnis berupa manajemen keuangan, marketing berbasis digital dan pengembangan Sumber Daya Manusian (SDM).
Sementara pendampingan manajemen produksi, PT Sriboga memberi pemahaman terkait kualitas dan variasi produksi yang mengikuti perkembangan zaman.
“Setiap satu bulan sekali kita rutin pertemuan komunitas karya boga. Kita sama-sama sharing perkembangan usaha,” ujar Rike.
Rike mengungkapkan, peluang usaha UMKM di Jepara untuk sektor boga cukup menjanjikan. Itu terbukti dari stabilnya permintaan tepung dari PT Sriboga di Kota Ukir. Setiap bulan, sedikitnya mencapai lima ton tepung yang dipesan pelaku UMKM.
Sementara itu, Rektor UNISNU Dr. H. Sadullah Assaidi mengungkapkan bahwa seiring berkembangnya UMKM di Jepara, pendampingan dari UNISNU juga semakin tertantang. Dan lewat kerjasama ini, diharapkan ada nilai lebih terkait rencana pengembangan usaha dan branding produk.
“Kami mendorong adanya kreasi dan inovasi terkait jasa boga di Jepara, bisa mengambil alternatif tambahan lain. Seperti dari bahan baku porang dan kasava atau tepung singkong. Tujuannya yaitu untuk menjaga ketahanan pangan berbasis lokal,” ungkap Sa’dullah.
Ke depan, PT Sriboga juga akan mengupayakan studi banding, sharing bisnis, serta berbagi tips dan trik agar usaha UMKM yang dijalankan bisa auto pilot. (MIKJPR-01)
Reporter : MK/NS
Editor : Haniev