MIKJEPARA.com, JEPARA – Peristiwa pilu beberapa tahun silam kini terulang kembali, banjir yang melanda Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari makin meluas sejak Senin (1/2/2021) siang. Genangan banjir yang semula hanya menggenangi 40 rumah perdukuhan, kini meluas hingga menggenangi 740 rumah warga dengan kedalaman air berkisar 50 cm hingga 150 cm.
Sungai Serang Wulan Drainase (SWD)-1 yang saat ini sedang dalam tahap normalisasi pun tak mampu menahan laju kiriman air dari berbagai penjuru. Meskipun begitu, warga yang rumahnya kebanjiran masih tetap bertahan di rumah masing-masing.
Camat Nalumsari, Arif Mutamadin menyatakan debit air di SWD 1 semakin meningkat, sejak Senin (1/2/2021). Sehingga air yang melimpas juga semakin banyak. Genangan air yang sempat surut akhirnya kembali naik.
Hingga sekitar pukul 13.00 WIB, genangan air meluas. Sebanyak tiga dukuh masing-masing Gempol, Tapen, dan Dorang Kidul Kidul terdampak. Sekitar 700-an rumah warga tergenang.
“Wilayah yang terdampak meliputi dua RW dengan masing-masing terdiri dari 10 RT. Di tiap RT ada ada 30 sampai 47 KK. Saya sudah mendatangi lokasi secara langsung. Ketinggian air memang meningkat sampai sejauh ini,” ujar Arif Muamadin, Senin (1/2/2021) di Desa Dorang.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Arwin Noor Isdianto menyatakan, banjir yang terjadi di Dorang disebabkan karena Sungai SWD1 tidak mampu menampung debit air yang datang.
Kiriman air yang terus datang dalam jumlah banyak akhirnya limpas dan menggenangi pemukiman warga. Air dari perkampungan juga tidak bisa masuk ke SWD 1. Sebaliknya air dari SWD 1 justru malah keluar karena banyaknya debit yang datang.
BPBD Jepara sendiri dalam hal ini, sudah mengirimkan kantong pasir sebanyak 300 buah sejak Minggu (31/2/2021) malam. Sejauh ini memang hanya itu yang bisa dilakukan untuk sementara. Lainnya BPBD Jepara juga sudah menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat.
“Sejauh ini Dorang yang mengalami peningkatan genangan air. Sementara di Welahan (SWD-2) saat ini mulai berangsur surut. Meski demikian semua tetap harus waspada,” ujar Arwin Noor Isdiyanto. (MIKJPR-01)
Reporter : Put/Pot
Editor : Haniev