MIKJEPARA.com, JEPARA – Saat ini Jepara dalam status zona merah, merupakan salah satu wilayah penyebaran pandemi covid-19 tertinggi di Jawa Tengah. Hal inilah yang menjadi perhatian seluruh pemangku kebijakan untuk merumuskan langkah-langkah pencegahan, tak terkecuali bagi Kapolres Jepara.
Angka kasus covid-19 yang terus merangkak naik di Jepara cukup signifikan dalam 10 hari terakhir. Perhatian Kapolres Jepara, AKBP Nugroho Tri Nuryanto, SH, SIK, MH. menyoroti tentang berbagai hal mengenai kondisi terkini pun dilontarkan kepada awak media.
“Kenaikan ini persoalan yang cukup serius, karena itu harus dicermati secara sungguh-sungguh hingga diambil langkah pencegahannya,” ujar Kapolres pada Senin (29/6/2020).
Oleh sebab itu perlu dilakukan analisa dan evaluasi atas situasi yang terjadi yang melibatkan banyak pemangku kepentingan dan mengkaji dari berbagai perspektif.
Dilapangan, petugas gabungan juga telah melakukan patroli untuk mengurai titik-titik kerumunan pada malam hari. Setidaknya hal ini juga dibarengi dengan langkah preventif yang mengedepankan edukasi kepada masyarakat tentang kebiasaan hidup sehat.
Namun karena virus corona ini adalah kejadian luar biasa, analisa dan evaluasi harus dilakukan terus menerus. “Sebab bisa saja kondisi dilapangan berubah cepat, termasuk kemungkinan munculnya klaster-klater baru,” ungkapnya.
Terkait dengan banyaknya temuan penderita baru yang angkanya mencapai 300 orang lebih, menurut Kapolres Jepara jajaran Polres Jepara juga akan mencoba sedikit meringankan beban dengan memberikan bantuan sembako, utamanya bagi yang membutuhkan.
Kedisiplinan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk menekan penularan covid-19 di Jepara, diharapkan himbauan untuk menjalankan protokol agar tidak di kesampingkan dan bisa di implementasikan di setiap aktivitas sehari-hari.
Sedangkan bagi para penderita yang kebetulan bekerja diperusahaan-perusahaan, Nugroho Tri Nuryanto juga akan meminta kepada para pengusaha tempat pasien bekerja untuk peduli dan memberikan bantuan sebagai bentuk simpati. “Jangan kemudian para pasien kemudian dikucilkan dan ditinggalkan,” imbuhnya. (MIKJPR-01)
Reporter : Purwa
Editor : Haniev