MIKJEPARA.com, JEPARA – Semarak Museum RA Kartini Jepara (Semuria) 2024 yang diselenggarakan pada Sabtu – Minggu (21-22/12/2024) di kawasan kompleks Museum RA Kartini Jepara berhasil menjadi ruang ekspresi seni dan budaya Jepara.
Berbagai kesenian dan kebudayaan bertemu menjadi satu dalam satu wadah event tersebut, puluhan keris dan pusaka berjajar di aula museum juga menandai dimulainya agenda seni dan budaya bertajuk ‘Pameran Keris Pesisiran’, yang digawangi oleh komunitas Pelestari Tosan Aji Jepara (PPTAJ)
Selain pameran dan bursa tosan aji (keris, pusaka, dll) dan batu mulia, acara ini juga memberikan ruang apresiasi kepada para pelestari kebudayaan dan tosan aji di Jepara. Salah satunya lewat sarasehan dan jagong budaya, dengan mengangkat tema sejarah empu di Jepara.
Puluhan Keris, tombak, dan pusaka yang dimiliki atau bahkan didapat dari wilayah Jepara, bisa dilihat pada pameran kali ini. Selain itu, beragam pusaka dari wilayah nusantara lainnya juga turut di tampilkan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai ciri dan pembeda dari jenis pusaka-pusaka tersebut.
”Acara ini adalah bagian dari kebudayaan, dan saya titip Museum Kartini ini bisa dipelihara bersama-sama dengan beragam kesejarahan Jepara,” kata Manager Museum RA. Kartini Iwan Nugroho.
Dalam sarasehan tersebut, ia mengaku senang bisa berkumpul dengan para pelaku dan pelestari tosan aji. Bahkan dari informasi yang diperolehnya, sejarah perkembangan dunia “empu” juga sangat menarik untuk diungkap kembali ke publik.
“Saya sangat mendukung sekali, bahkan kedepan even-event seperti ini akan bisa diikutsertakan di Semuria,” imbuhnya.
Selain itu, di sesi pembukaan Semuria 2024. Pj Bupati mendorong pariwisata di Kabupaten Jepara bisa lebih maju dan unggul sehingga mampu bersaing dengan wisata-wisata lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, Moh Eko Uddyono mengatakan, Semuria adalah agenda tahunan yang rutin terselenggara untuk mewadahi sekaligus bagian dari apresiasi warisan budaya Jepara. Tahun ini merupakan ketiga kalinya Semuria diselenggarakan.
”Kami berikan seluas-luasnya kepada para seniman untuk menampilkan keseniannya,” bebernya.
Acara yang telah dilaksanakan ini menampilkan kesenian kentrung pelajar. Sebanyak 60 seniman muda kentrung Jepara menunjukkan atraksinya di atas panggung.
Eko menyebut, itu merupakan upaya agar kesenian kentrung khas Jepara tetap terjaga eksistensinya dan dicintai generasi muda. Selain kentrung, juga ada kesenian lain yang ditampilkan seperti emprak, wayang kali, dan penampilan tari-tarian yang ditampilkan beberapa sanggar tari di Jepara.
Dalam acara itu, juga ada pameran objek pemajuan kebudayaan dan pameran UMKM tradisional. Pekerja, pelestari, dan penggiat seni di Kabupaten Jepara juga diberikan penghargaan dalam acara itu.
Sertifikat warisan budaya tak benda yaitu macan kurung dan barikan Karimunjawa turut diserahkan dalam gelaran tersebut. (MIKJPR-01)
Reporter : AD/DS
Editor : Hnv
%202024%20yang%20diselenggarakan%20Sabtu%20-%20Minggu%20(21-22/12/2024)){kind=link}