Google search engine

MIKJEPARA.com, JEPARA – Durian juara, demikianlah gambaran durian varietas unggul dalam kategori durian lokal yang berasal dari Desa Wonorejo Jepara Kota. Awalnya Durian tersebut diberi nama durian Rukan, sesuai dengan nama orang yang membudidayakan varietas durian tersebut, Pak Rukan.

Nama Rukan menjadi brand Durian lokal super tersebut setelah meraih juara di tingkat Kabupaten pada tahun 2019 silam. Rukan sendiri mengatakan bahwa awalnya dia menamai Durian itu karena kehendak anak-anaknya, salah satunya Arif.

Sejumlah pembeli yang mencoba durian jenis lokal asal Jepara, durian unggul bernama Rukan ini bisa didapatkan di Desa Wonorejo Kecamatan Jepara Kota. (Dok : Foto Istimewa)

“Nama awalnya bukan durian Rukan, karena anak-anak minta dikasih nama ya dikasih itu (red : Rukan). Durian ini warna dagingnya kuning mentega. Kombinasi rasa manis dan pahit nya pas,” ujar Arif pada Kamis (30/12/2021).

Arif mengatakan namanya dilekatkan pada Durian itu sejak empat tahun silam sejak mulai berbuah. Pada saat ada perlombaan pada festival durian, Durian miliknya berhasil memenangkan penghargaan.

“Jadi sejarah awalnya, November 2019 ada lomba festival durian tingkat Kabupaten Jepara dan menang sebagai juara 1,” kata Arif Syarifudin.

Dalam masa panen akhir 2021 ini, Arif mengaku cukup senang karena dalam satu pohon indukan baru bisa menghasilkan sekitar 50 butir buah. Kebun durian miliknya sendiri berada di belakang rumah, di kampung organik desa Wonorejo, dengan luas sekitar 1 hektare.

Seorang pembeli sedang mencoba durian rukan jenis lokal asal Jepara. (Dok : Foto Istimewa)

Dilihat dari warna dagingnya, durian ini lebih kuning emas dibandingkan durian pada umumnya. Selain itu Durian Rukan mengandung kadar alkohol yang rendah, sehingga menghasilkan rasa yang lebih manis pulen sedikit pahit. Tekstur dagingnya juga lembut, pulen dan tebal serta memiliki biji yang kecil. Bobotnya mencapai 2 hingga 4,5 Kilogram.

“Pohon indukannya cukup besar tapi tergolong muda, jumlahnya memang baru satu, dan jenis yang sama ada 1 pohon tapi cuma rasanya manis tanpa pahit,” jelas pria yang tergabung di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Abdi Pertiwi, tersebut.

Pohon induk durian Rukan memiliki tinggi sekitar 25 meter, karena masih tergolong muda dengan usia sekitar 25 tahunan. Guna menjaga kualitas durian miliknya, pria hoby berkebun ini juga melakukan pemangkasan dahan serta pemupukan rutin dengan pupuk kandang usai panen.

Si pemilik Rukan juga rutin melakukan penjarangan buah. Atau teknik membatasi jumlah buah yang ada di pohon agar kualitas rasanya terjaga. Menurutnya pohon durian dikenal sebagai pohon yang kemayu atau manja, maka dari itu penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati. Bahkan untuk pemupukan sendiri, masih dengan kompos pupuk kandang. (MIKJPR-02)

Reporter : And/Xpo
Editor : Haniev

Tinggalkan Balasan