MIKJEPARA.com, JEPARA – UNISNU Jepara baru saja menerjunkan ratusan mahasiswa peserta KKN angkatan ke-XII tahun 2022 baru-baru ini. Penerjunan sendiri dilaksanakan secara hibrid luring oleh perwakilan dari masing-masing kelompok KKN,
Gerak cepat pun segera dilakukan sejumlah peserta, salah satunya mahasiwa KKN dari Desa Krapyak Kecamatan Tahunan Jepara. Setelah melaksanakan penerjunan tingkat desa secara sederhana dan dalam nuansa kekeluargaan, mahasiswa pun melanjutkannya dengan berziarah ke makam aulia setempat.
Soffa, Koordinator Mahasiswa KKN dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak desa telah menyambut dan memfasilitasi para peserta KKN mulai dari observasi hingga penerjunan.
“Kami datang dari lintas program studi, Insya Allah siap mengabdi di Desa Krapyak. Dan tentu kami memohon bimbingan dan arahannya dari Pak Petinggi selama 40 hari kami tinggal disini,” terangnya.
Sementara Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Gunawan Mohammad, menjelaskan bahwa KKN di Desa Krapyak kali ini tidak sama seperti sebelumnya dimana saat ini dilaksanakan secara luring. Sehingga mahasiswa KKN harus menginap di desa dan merasakan menjadi warga setempat.
Kali ini, ada 2 program utama yang diwajibkan oleh panitia yakni Program Pengabdian Masyarakat, dan Program Kerja Kolaborasi. Dari hasil observasi dan wawancara teman-teman, pada akhirnya mereka menjadikan pokja Tim Kelola Sampah “Bersinar” sebagai mitra pengabdian.
Dan untuk program kerja kolaborasi, bakal menggandeng GP Ansor sebagai unsur dari NU, perpusdes dan taman baca Watusingo untuk meningkatkan literasi, dan kegiatan kegiatan PKK.
Sedangkan tema yang diusung pada KKN kali ini, adalah membumikan nilai Aswaja An-Nahdliyah melalui pemberdayaan ekonomi, sosial, dan literasi.
Baca Juga : UNISNU Jepara Terjunkan 750 Mahasiswa Peserta KKN
Munawir, Petinggi Desa Krapyak dalam sambutannya menyambut baik apa yang akan dilakukan mahasiswa KKN di Desanya. “Alhamdulillah, kami siap fasilitasi apa yang ada di desa ini silakan digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang baik. Dan pastinya tetap berkoordinasi dengan kami,” terangnya
Selain itu, untuk membumikan nilai aswaja kami melihat ternyata Desa Krapyak memiliki potensi dari sisi religi yang sangat kuat. Salah satu tempat tujuan peziarah yaitu Makam Mbah Daeng yang disebut sebagai keturunan Rasulullah SAW.
Menurut keterangan di papan silsilah makam, nama asli Mbah Daeng adalah Muhammad bin Syaikh bin Abdurrahman, dari keturunan Alawiyyin marga “Bin Yahya”. Mbah Daeng adalah pasukan dari Kerajaan Demak yang gugur bersama puluhan pasukan lainnya saat Pangeran Sabrang Lor (Raja Demak II) melakukan misi penyerangan Portugis ke Malaka.
Gunawan juga memaparkan, selain makam Mbah Daeng, makam H. Ali Irfan Mukhtar yang merupakan salah satu tokoh kunci karena menjadi pelaku sejarah dalam merintis pendirikan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara juga menjadi tujuan ziarah di Desa Krapyak. (MIKJPR-01)
Reporter : And/Xpo
Editor : Haniev