MIKJEPARA.com, JEPARA – Terkait munculnya klaster Covid-19 di MTs Al Muttaqin Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, hal ini berdampak pada penghentian pembelajaran tatap muka (PTM) di semua sekolah di Jepara. Kebijakan ini pun menuai perdebatan dan dianggap tak adil, karena munculnya klaster baru hanya ditemukan di salah satu sekolah.
Bahkan banyak ditemui para siswa kecele saat datang ke sekolah karena penghentian PTM tersebut. Mereka kebanyakan belum tahu, jika sekolah tatap muka kembali dihentikan.
Sementara itu, terkait instruksi Bupati tentang penghentian PTM ditanggapi beragam dari berbagai kalangan, Diantaranya juga Komisi C DPRD Jepara yang membidangi sektor pendidikan.
Pasalnya, PTM yang baru saja dimulai sekitar tiga pekan itu harus kembali dihentikan. Dan menjadi keresahan sebagian masyarakat yang putra-putrinya sedang adaptasi dengan kehidupan sekolah.
“Ada beberapa wali murid yang belum tahu juga ternyata. Jadi tadi pagi, ada wali murid yang mengantarkan ke sekolah,” ungkap salah satu guru sekolah tingkat SMP di Jepara
Dan berdasarkan pada keputusan yang diambil seketika oleh Bupati tersebut, Komisi C DPRD Jepara akhirnya mengundang audiensi jajaran Dikpora Jepara, Dinas Kesehatan Kabupaten serta beberapa pihak terkait.
Baca Juga : Bupati Sidak Klaster Sekolah di Rengging, PTM di Jepara Dihentikan
“Pada dasarnya kami menyayangkan keputusan Bupati yang terburu-buru tersebut, dan kami sedang meminta klarifikasi dari dinas OPD terkait,” ungkap Nur Hidayat, Ketua Komisi C DPRD Jepara yang dihubungi secara terpisah via WhatsApp
Klaster di sekolah memang harus disikapi serius, namun menurutnya kebijakan penutupan seharusnya tak dipukul rata. Karena diyakini, Bapak-Ibu Guru jajaran SMP, SMA, SMK sederajat baik swasta dan negeri telah menerapkan prokes sesuai petunjuk dari pemerintah.
Peralatan yang di sekolah-sekolah juga sudah dilengkapi, baik hand sanitizer, tempat cuci tangan, alat cek suhu.
“Untuk itu kami mendesak supaya PTM dibuka kembali, tentunya tetap dengan penerapan Prokes,” imbuh Hidayat.
Terkait temuan klaster baru disekolah, ia menghimbau Bupati agar melakukan uji petik sampling berdasarkan area. Jika kedapatan cukup hasil tracking, maka yang diliburkan cukup sekolah terkait.
“Bukan semua sekolahan di Jepara diliburkan kembali, kasihan adik-adik kita sudah semangat belajar kembali,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Jepara Dian Kristiandi menginstruksikan penghentian sementara pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas, setelah sebelumnya ditemukan klaster baru di lingkup sekolahan. Hal ini dilakukan setelah ada puluhan siswa dan guru MTs yang terpapar COVID-19 tanpa gejala. (MIKJPR-01)
Reporter : And/xpo
Editor : Haniev