MIKJEPARA.com, JEPARA – Wilayah pesisir Kecamatan Kedung, Jepara terancam akan kondisi abrasi dan rob yang terus menggenangi pemukiman warga. Desa-desa seperti Panggung, Tanggultlare, Bulakbaru, Kalianyar, dan Surodadi menjadi daerah paling terdampak.
Pada musim rob seperti saat ini, ratusan warga hidup dalam kecemasan. Air laut bisa sewaktu-waktu menggenangi pemukiman tanpa peringatan, bahkan masuk hingga ke dalam rumah.
Tidak jarang, air pasang ini juga membawa sampah seperti plastik, botol bekas, hingga ranting pohon yang terbawa gelombang. Untuk mengantisipasi air laut yang semakin sering meluap, warga pun terpaksa meninggikan rumah setiap tahunnya.
Hal ini diungkapkan oleh warga RT 18 RW 06 Desa Surodadi, Sulkhan (53). Ia menyebut kondisi parah ini sudah terjadi sejak tahun 2016.
“Yang paling tinggi rob terjadi tahun 2022, bisa mencapai 15 sentimeter. Padahal rumah saya sudah ditinggikan. Kalau rumah warga yang belum ditinggikan, bisa lebih parah,” jelasnya Jum’at (20/6/2025).
Kondisi akan semakin buruk saat rob bandang datang. “Kalau sudah masuk ke rumah, airnya kotor dan membawa banyak sampah,” tambahnya.
Tak hanya merendam permukiman, rob juga berdampak besar pada sektor perikanan dan tambak garam. Para petambak harus menanggung kerugian jutaan rupiah akibat bibit bandeng, udang, dan gurame yang lepas ke laut.
