Home Kesehatan Mediasi Antara Ibu Bayi Dengan DKK, Kisah Pilu Melahirkan Tanpa Bidan di...

Mediasi Antara Ibu Bayi Dengan DKK, Kisah Pilu Melahirkan Tanpa Bidan di Puskesmas

0

MIKJEPARA.comJEPARA – Setelah sempat ramai di jagat media sosial, mengenai keluhan seorang ibu hamil yang melahirkan tanpa bantuan bidan di sebuah Puskesmas tanpa ada titik terang. Postingan pemilik akun Nia Kumala Sari di grup facebook MIK Jepara kini hilang.

Setelah hadirnya perwakilan dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara yang turun tangan langsung untuk memediasi permasalahan tersebut. Mengingat kisah pilu ini sudah hampir di komentari dan di bagikan oleh ribuan netizen dengan beragam respon.

Mediasi yang dihadiri oleh beberapa perwakilan DKK, Puskesmas, serta pihak Desa. Dok : Foto Hadi Priyanto/SB

Ada sinyal bahwa pertemuan antara Ibu Bayi sebagai korban dengan pihak Puskesmas mencapai kesepakatan untuk menyelesaikannya dengan jalur kekeluargaan.

Kisah persalinan dramastis di Puskesmas Pakis Aji Jepara yang diunggah oleh suami dari pemilik akun Nia Kumala Sari ini menjadi perhatian publik setelah sempat viral.

Ia menuturkan kisah yang dialaminya saat menunggui istrinya yang akan melahirkan di Puskesmas Pakis Aji Jepara pada Sabtu (12/9/2020) malam mengalami perlakuan tidak menyenangkan.

Persalinan itu berjalan menegangkan dan digambarkan berlangsung dramatis. Sebab tidak ada petugas kesehatan yang memberikan pertolongan, walaupun ia telah menghubungi petugas kesehatan yang jaga.

Namun tidak ada seorangpun yang datang. Akhirnya, istrinya melahirkan dengan pertolongan keluarga yang kebetulan menungguinya di dalam kamar Puskesmas.

Kepala Puskesmas Pakis Aji, dr Anjar Ernaning Karuniawati, MM. pun angkat bicara. Bahwa pihaknya telah menemui yang bersangkutan untuk klarifikasi dan meminta maaf atas ketidaknyamanan ini.

“Kami sudah melakukan klarifikasi dengan kedua belah pihak bersama Ibu Kepala Dinas Kesehatan, tim dari desa, puskesmas termasuk bidan yang bersangkutan,” terang dr Anjar Ernaning Karuniawati

Pada dasarnya kedua belah pihak sama-sama mengakui kebenaran dan kesalahannya. “Kami sudah meminta maaf atas ketidaknyamanan pelayanan dari kami dan pasien juga neminta maaf atas penyampaian ketidaknyamanan tersebut ke media sosial. Alhamdulillah masalah terselesaikan dengan baik,” tambahnya.

Petinggi Desa Tanjung Dwi Ganoto yang turut hadir dalam pertemuan tersebut juga membenarkan atas penyelesaian kasus tersebut. Tim dari DKK dan Puskesmas langsung bertemu dengan Agus dan istrinya.

Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang, serta sebuah prinsip teguh yang wajib dipegang bagi pelayan kesehatan untuk mengedepankan humanisme serta pelayanan prima bisa di perankan dengan baik. (MIKJPR-01)

Reporter : Putra
Editor : Haniev

NO COMMENTS

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version