Google search engine

MIKJEPARA.comJEPARA – Sempat dinyatakan hilang, seorang santri asal Welahan yang hanyut di Sungai Bakalan Kalinyamatan belum juga ditemukan. Saat ini, sejumlah tim SAR gabungan dibantu warga desa sekitar berada di pinggir sungai untuk mencari keberadaan korban.

Proses pencarian selama semalam belum menemukan hasil maksimal. Hingga Selasa (3/1/2022) pagi, pencarian Sulton (14 th), salah satu santri kelas 8 di sebuah Pondok Pesantren di Bakalan yang kemarin sore terseret arus sungai Bakalan, Kalinyamatan belum juga membuahkan hasil.

Sungai Bakalan bermuara di Bendungan Welahan, Kalianyar. Sejumlah relawan sudah standby di beberapa titik. (Foto : MIK Jepara)

Koordinator Tim Pencarian dari BPBD Jepara Muhammad Zainudin menjelaskan, pencarian tadi malam dilakukan hingga pukul 22.00 WIB, dan operasi sempat di hentikan karena kondisi hujan.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia 14 tahun bernama Sulton hilang terbawa arus di Sungai Bakalan. Bocah laki-laki itu hanyut saat hendak mandi disungai bersama teman-temannya, setelah bermain bola dilapangan.

Putra bungsu dari Ngatro Ngatrawi, warga Desa Kedungsarimulyo, Welahan ini ingin membersihkan diri usai bermain sepak bola. Namun korban tidak menyadari bahwa arus sungai sore itu sedang tinggi yang kemudian menyeretnya.

Upaya menemukan korban dilakukan oleh tim SAR Jepara dan juga melibatkan Tim SAR Gabungan dari Pos SAR, Polsek setempat, BPBD, PMI, Ubaloka, Pramuli, MDMC, Senkom, Pemuda Pancasila Rescue, KRJ, Bagana, SAR JEPARA, Tagana serta Masyarakat dan keluarga. Semua melakukan penyisiran di sekitar aliran sungai dan pemantauan.

Muhammad Zainudin bersama relawan lainnya sudah melanjutkan pencarian dengan melibatkan seluruh potensi yang ada, ia pun berharap pagi ini korban bisa segera ditemukan.

“Relawan masih standby di lokasi, dibeberapa titik yang sudah kita tentukan,” ujarnya

Sedangkan pencarian hari ini akan dibagi beberapa tim, yang melakukan penyisiran aliran sungai dari titik awal lokasi kejadian, mengikuti aliran sungai.

Kemudian tim lainnya melakukan penyisiran melawan arus sungai dari bawah jembatan Kali Bakalan, dan lainnya menyisir dari jembatan kali Bakalan ke bawah.

“Sementara tim yang lain sejak kemarin petang standbay di jembatan Kalipucang dan Bendung Welahan,” terangnya.

Muhamad Zainudin yang akrab dipanggil Poten juga menjelaskan kendala yang hadapi tim. Dikarenakan aliran sungai di TKP cukup deras serta banyak palung dan pohon bambu yang jatuh dan menutup ke aliran sungai. (MIKJPR-01)

Reporter : Pt /xpo
Editor : Haniev

Tinggalkan Balasan