Legon Jaten merupakan tempat konservasi penyu di Taman Nasional Karimunjawa. Selama 60 hari, proses penetasan telur penyu dilakukan secara alami. Telur penyu yang menetas inilah yang dinamakan dengan Tukik.

Pengunjung Bisa Merilis Tukik Hasil Konservasi

Telur-telur penyu diambil oleh nelayan dari pulau-pulau di sekitaran Karimunjawa dan dibawa ke tempat konservasi. Lalu, dalam proses penetasan dijaga penuh perhatian selama 60 hari untuk menetas dan kemudian dilepas ke laut.

Penetasan Semi Alami (PSA) Penyu Taman Nasional Karimunjawa, dikelola langsung dibawah BTN.

Tukik Yang Akan di Lepas, Harus Petang Hari

Taman Nasional Karimunjawa merupakan kawasan konservasi dengan luas 111.625 Ha. Kawasan konservasi ini memiliki 99,9 % kawasan perairan yang terbagi menjadi sembilan zonasi.

Kepulauan Karimunjawa menjadi tempat singgah bagi tiga jenis penyu : penyu sisik Eretmochelys imbricata, penyu hijau Chelonia mydas, penyu lekang Lepidochelys olivaceae.

Pulau habitat Penyu di Karimunjawa

Petugas Balai Taman Nasional (BTN) Karimunjawa, membenarkan keberadaan Pulau Sintok sebagai salah satu habitat penyu.

“Telur penyu yang kami tangkarkan di konservasi penyu semi alami Legon Jaten, salah satunya berasal dari Pulau Sintok. Pulau Sintok merupakan habitat penyu yang boleh dibilang cukup besar,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here