MIKJEPARA.com, JEPARA – Sempat viral di media sosial, masyarakat Desa Bondo, Kecamatan Bangsri dihebohkan dengan beredarnya video perempuan babak belur penuh luka di wajah. Perempuan tersebut ditemukan warga di tengah hutan, pada Senin (13/11/2023) malam.
Dengan beredarnya dua video yang viral di media sosial tentang penganiayaan perempuan di Bondo, sejumlah group Sosial Media pun ramai. Karena hampir bersamaan, sebelumnya juga beredar kasus tindak asusila yang tengah ramai di Jepara.
Dari video pertama yang berdurarsi empat belas detik, video itu tergambar seorang perempuan berjaket biru tua terlihat duduk bersila di tengah hutan yang gelap berlumur darah di wajah. Nampak juga, pakaian korban sudah lusuh dengan kondisi terbuka, serta tak mengenakan bawahan.
Beberapa pria yang ditengarai merupakan warga sekitar datang memperjelas kondisi perempuan itu dengan meyoroti dengan lampu senter. Wajah perempuan itu nampak babak belur dengan beberapa luka memar.
Sedangkan di video ke dua yang juga berdurasi empat belas detik, terlihat perempuan itu sudah dibawa warga ke rumah salah seorang di Desa Bondo. Warga menyelimuti perempuan yang sudah babak belur itu. Terlihat luka bekas pukulan pada hidung, pelipis dan mata.
Baca Juga : Maraknya Kasus Asusila di Jepara, Seorang Perempuan Dilecehkan di Studio Foto
Kapolres Jepara, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan membenarkan peristiwa itu. Dia mengungkapkan, perempuan itu merupakan korban pencurian disertai kekerasan.
“Pelakunya adalah orang dekat korban. Yakni pacarnya sendiri,” ungkap AKBP Wahyu, Selasa (14/11/2023) siang.
Wahyu menerangkan, perempuan yang babak belur itu berinisial A. Sedangkan pelaku adalah pria berinisial R.
Wahyu mengungkapkan, pelaku memukul pacarnya itu di belakang sebuah gedung di Desa Bondo. Tak hanya itu, R juga menusuk leher korban dengan gunting.
Penganiayaan itu, lanjut dia, terhenti setelah terpergok warga. Pelaku langsung kabur.
Pelaku kabur dengan membawa sepeda motor Honda Scoopy milik korban. Saat ini tersangka masih dalam pengejaran Satreskrim Polres Jepara.
“Korban menderita kerugian materi sekitar Rp 24 juta,” ungkap dia. (MIKJPR-01)
Reporter : MK/NS
Editor : Haniev
